Mahasiswa KSM Unisma 2022 Sukaina Zen, ketua UMKM Ngroto Djumaikah dan Mahasiswa Dzulhijj Dima Nabila
ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Dusun Krajan desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang memiliki beberapa pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM. Mereka tergabung dalam sebuah komunitas di bawah payung Pokja 2 PKK bernama NGROTO BERDAYA. Masih fresh, resmi berdiri pada bulan Januari 2022 ini. Secara kelembagaan bisa dibilang baru, meski begitu dari sisi produktifitas sudah beroperasi jauh sebelum lembaga dibentuk. Mereka adalah pelaku UMKM yang berkegiatan sendiri-sendiri sebelumnya, hingga berkumpul dalam satu wadah sehingga bisa melakukan kegiatan ekonomi bersama-sama.
Lewat wadah, produk dan pemasarannya makin luas. Pedagang kecil berpeluang melebarkan produknya sampai keluar desa. Seperti mengikuti gelar produk di pasar minggu, aneka bazzar, titip produk di galeri UMKM, Deskranada alun-alun kota Malang, hingga produksi besar untuk jajanan hari raya.
Selain pemasaran tersebut, media online menjadi jalan lain untuk menghasilkan uang. Lewat media sosial dan sebuah aplikasi transaksi yang kini sedang dalam proses pengembangan.
UMKM ini terdiri dari 16 Anggota dan diketuai oleh pengurus Pokja 2 PKK Djumaikah. Secara pribasi salah satu alasan yang disebutkan sehingga bersedia menekuni bidang UMKM ini adalah karena dia suka memasak. Lebih luas dia ingin pula bisa membantu perekonomian warga desa Ngroto.
Selanjutnya, dia juga mempunyai warung makan, dia sediakan warungnya sebagai tempat pula untuk memasarkan produk dari UMKM yang ada di lembaganya, dengan sistem konsinyasi, laku bayar.
Tentang keberadaan UMKM di dusun Krajan ini Ketua Djumaikah menyampaikan bahwa terus ada upaya agar UMKM di dusun Krajan menjadi produk unggulan yang diminati masyarakat.
"UMKM Dusun Krajan mengusahakan agar semua produk UMKM menjadi unggulan dan diminati oleh masyarakat," paparnya.
Maka produk unggulan UMKM dusun Krajan hampir tidak ada yang lebih unggul dari lainnya karna memang semua diusahakan menjadi produk unggul.
Secara Kelembagaan, UMKM di dusiun Krajan desa Ngroto ini juga membantu menciptakan cita-cita desa ngroto yaitu menjadikan desa wisata dan budaya, sebagai penopang geliat desa wisata. Menjual produknya di tempat wisata yang dimiliki desa. Misal gelar budaya di Punden atau di destinasi Pesat Garden.
Kehadiran UMKM di tempat wisata metupakan keniscayaan, karena sebuah tempat wisata pasti membutuhkan penjual untuk memenuhi keinginan membeli sesuatu dari pengunjung, peluang ini memungkinkan perekonomian lebih maju lewat kehadiran UMKM.
untuk saat ini, produk UMKM dibuat jika ada pesanan atau seminggu sekali karena produk olahan kering dari pelaku UMKM bisa tahan selama beberapa bulan.
Beberapa macam UMKM di dusun Krajan desa Ngroto diantaranya adalah produk yogurt, kerupuk miller, Achwani keripik tempe juga Mbah Ti rawon frozen.
Beberapa produk diberi merek cukup unik yang sering membuat konsumen penasaran dengan produknya, seperti "Si Bram". Sebuah merek dengan produk kerupuk dan basreng bawang merah.
Ada satu lagi bermerek cukup unik, namanya Si tom, merupakan merek dari beberapa keripik.
Beberapa produk UMKM yang dapat dikatakan unggul dan tetap aktif berproduksi sampai sekarang diantaranya adalah :
1. Produk Yogurt. Dijalankan pelaku umkm bernama Ani yang memanfaatkan potensi Pujom sebagai penghasil susu dengan membeli bahan di Koperasi.
Dalam hal ini daerah Pujon menang terkenal dengan koperasi susu SAE atau masyarakat lebih mengenal dengan sebutan Kop Sae yang bangunannya terpampang jelas dipinggir jalan.
Merupakan tempat berkumpul petani susu perah menjual produknya. Kop Sae mampu mengolah menjadi berbagai macam produk olahan seperti susu segar, yogurt, ice cream dan lain sebagainya.
Yogurt juga telah menjadi produk reguler pelaku UMKM dusun Krajan Ani yang terus berproduksi. Siap dipesan, ready order kapan, ada atau tidak ada pesanan karena Ani punya salem sendiri untuk memasarkan.
2. Kerupuk Mulet, produk lain yang selalu siap jual adalah kerupuk Miller. Merupakan salah satu produk keripik paling laris di UMKM. Pasalnya meski terbuat dari singkong tapi penggemarnya tidak pandang usia dari anak anak sampai usia lanjut menyukainya.
Menurut konsumen sebagaimana disampaikan ketua UMKM djumaikah, selain teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih, kerupuk ini turut pula membantu petani dusun Krajan, menjadikan hasil tani mereka lebih bernilai jual dengan pengolahan berbagai macam pangan.
3. Si Tom, merk unik yang membawahi beberapa produk seperti Opak Gapit, Kue Garpu, Pastel Keju, dan Klemben jadul. Masih belum selalu ready, sedang diupayakan mengingat produk tersebut lumayan banyak diminati oleh masyarakat setempat.
4. Si Bram, merek unik lain dengan produk Kerupuk basreng berbahan bawang merah. Memiliki rasa asin, pedas, dan gurih sehingga kata konsumen sebagaimana dituturkan Djumaikah membuat yang memakannya merasa ketagihan.
5. Achwani Keripik Tempe, Siapa yang tidak suka tempe? Masyarakat Indonesia setuju tempe adalah makanan yang tidak membosankan.
Pemilihan bahan dan ide yang tepat dalam membuat keripik tempe produk Achwani menjadi salah satu produk UMKM yang diminati dan dicari konsumen.
6. Mbak Ti, Khas dengan Frozen. Produk yang paling baru yaitu Frozen rawon. Belum begitu populer dimasyarakat meski demikian frozen atau makanan yang dibekukan ini cukup mendapat tempat di hati konsumen. Rasanya cukup enak, karna sang pembuat yang biasa dipanggil Bu Djumaikah sendiri pernah membuka warung rawon dengan popularitas yang sudah dikenal enak.
Rawon Frozen dalam penyajian mampu dihidangkan untuk porsi yang cukup banyak, cukup untuk sekitar 7 orang dan dapat dikirim ke seluruh Indonesia.
Memang tidak semua dapat dipasarkan dan ikut dipamerkan dalam galeri UMKM karena hanya beberapa yang sudah daftar PIRT (Perusahaan Industri Rumah Tangga) dan sudah lulus pengujian produk sebagai salah satu syarat boleh dipasarkan di Galeri UMKM Kabupaten. Produk yang lain menyusul karena PIRT belum keluar.
Tentang hal ini ketua UMKM mengimbau, dalam kegiatan ekonomi masyarakat untuk konsisten dan sabar. Karna hasil tidak hanya untuk pribadi tetapi juga keluarga bahkan desa. Naik turun pemasaran pasti terjadi untuk itu pelaku dia ajak terus belajar mengetahui kiat kiat berbisnis makanan.
Dulunya, sebelum terbentuk UMKM secara organisir pembuatan dan penanggung jawab produk masih dilakukan oleh individu atau warga desa. Kemudian bu Djumaikah mengumpulkan serta menjembatani warga tersebut untuk mendapat izin memasarkan produk-produk.
Tampilan produk-produk tersebut lebih menarik sehingga mengundang pembeli untuk mau menjadi customer atas produk tersebut. Misal pelabelan dan pengemesan.
Pengambilan gambar atau foto produk dilakukan oleh profesional. Diantaranya mengihiasi pula dengan bunga-bunga Sehingga menambah kesan cantik ketika dilihat konsumen.
UMKM dusun krajan desa ngroto tidak bisa diremehkan karena anggotanya mampu menghasilkan produk yang unggul dan banyak diminati oleh masyarakat luas.
Sukaina Zen dan Dzulhijj Dima Nabila, Mahasiswa program KSM, Kandidat Sarjana Mengabdi Unisma 2022 di desa Ngroto