Tuntut Penyelesaian Kasus Pelecehan Seksual, Kopri PMII Sampang Demo di Depan Polres

Admin JSN
11 Maret 2022 | 12.39 WIB Last Updated 2022-04-08T02:51:16Z
SAMPANG I JATIMSATUNEWS.COM: Banyaknya kasus yang tidak tuntas di Wilayah hukum Polres Sampang membuat Masyarakat tak percaya akan adanya hukum dan keadilan di kota Bahari Sampang. Seperti kasus pelecehan seksual yang saat itu dialami oleh warga Desa Palenggiyan Kecamatan Kedungdung. Korban dicabuli oleh keluarga dekatnya sendiri.

Setidaknya itu yang tertangkap dari adanya demonstrasi jilid 2 PMII sampang Kamis,13/3/2022.

Masih menurut aktifis PMII, terhadap aduan, Polres Sampang dianggap mandul dalam menangani kasus. Seharusnya Polisi memberi rasa aman dan nyaman pada masyarakat. Kenyataannya tidak sama sekali.

Maka dari itu Kopri PC PMII Sampang melakukan aksi demonstrasi jilid II di depan Polres Sampang untuk menindaklanjuti dan menuntut keadilan terkait kelanjutan kasus pelecehan seksual. Kenapa Kapolres Sampang enggan, hanya diam dan tidak ada tindakan untuk menangkap si pelaku.

Dalam aksi ini mereka juga melakukan drama tentang seksual tersebut dimana ada yang memerankan sebagai korban, pelaku dan polisi. Dalam drama diperlihatkan seolah polisi tak peduli dengan korban akan tetapi pelaku tersebut di lindunginya.

Adanya aksi demo puluhan mahasiswa ini hanya ingin menuntut kepada Kapolres Sampang agar ada penyelesaian atas kasus pelecehan seksual yang tak ada ujung pangkalnya hingga sekarang, Jumat 14/3/2022.

Sesuai laporan dari keluarga korban, kejadian terjadi pada awal bulan Oktober 2021, tepatnya tanggal 21 Oktober 2021 ke Polres Sampang.

Pendemo sempat mencoba menerobos masuk karena Kapolres tidak kunjung menemui pendemo namun beberapa saat kemudian kapolres keluar sebentar lalu kembali masuk lagi.

“Para awak media jadi saksi ya, bahwa kapolres tidak mau keluar menemui kami," ucap ketua Kopri PMII.

“Kami melakukan aksi, tujuannya untuk memberi edukasi terhadap masyarakat Sampang, bahwasanya keadilan penegakan hukum mati. Maka dari itu kami akan mendesak dan mengusut tuntas kasus pelecehan ini sampai ke akarnya," ungkap Korlap Aksi Asmaul Husna.

Ummu Kulsum selaku Ketua Kopri, Korp Putri PC PMII Sampang saat di temui media menyampaikan rasa kekecewaan nya kepada Polres Sampang. Sudah 5 Bulan kasus ini di laporkan namun belum ada penanganan dan pengembangan dari pihak polres, pelakunya hanya 1 orang itupun sudah jelas namun belum di tangkap.

“Sudah 5 bulan kasus ini terjadi tapi kenapa sampai sekarang belum ada penanganan dan pengembangan dari polres, pelakunya hanya 1 orang dan itu sudah jelas pelakunya tapi mengapa belum juga di tangkap ada apa," tuturnya.

“ Sampang, kami merasa sangat kecewa terhadap pihak penegakan hukum Polres Sampang karena tidak mau menemuinya, bahkan kami mendapatkan berbagai intimidasi sebelumnya jika aksi ini tetap berlanjut," lanjut Ummu Kulsum seraya menirukan kalimat ancaman yang ditujukan pada mereka. 
“Kamu gak boleh aksi besok, mending jangan aksi, kalau kamu berani aksi Ketuanya akan kami tangkap," ucapnya.

Saat ditanya oleh para media, dari pihak mana adanya intimidasi itu, mereka menyebutnya “oknum.  Pihaknya berjanji akan bawa kasus ini ke Polda Jawa Timur. 

Dengan rasa kekecewaan para aksi lantaran tidak di temui oleh Kapolres Sampang para demonstran membubarkan diri dan mengakhiri dengan pembakaran keranda dihadapan Polres yang diibaratkan sebagai matinya keadilan dan hati nurani Polres sampang.

Fachry
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tuntut Penyelesaian Kasus Pelecehan Seksual, Kopri PMII Sampang Demo di Depan Polres

Trending Now