MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Tentang BSF, jangankan bagi Klien pemasyarakatan, yang masih Napi, bagi masyarakat awam demikian juga. BSF masih menjadi hal yang belum banyak diketahui padahal sangat dekat dengan keseharian.
Inilah yang dilatihkan pada Klien Bapas bersama dengan Bapak Teguh Gunadi, praktisi budidaya BSF, serta Bumdes Karya Mulya di Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Kamis 24 Maret lalu.
Bapas Malang memberikan pelatihan budidaya BSF bagi klien pemasyarakatan Bapas Malang pada 7 orang peserta. Mereka dibawa ke tempat tersebut untuk belajar membuat BSF, Black Soldiers Fly.
tanpangan. baliprov.id menyebut Lalat Tentara Hitam, Black Soldier Fly merupakan ordo Diptera yang ciri fisiknya mirip dengan tawon. Penyebaran lalat tentara hitam yaitu di sebagian.
Untuk sampah Larva BSF dengan cepat mengurangi volume dan berat limbah organik. Koloni larva memecah makanannya dan menciptakan panas serta meningkatkan penguapan kompos. BSFL dalam sistem kompos biasanya mengurangi volume kompos sekitar 50%. Diperlukan sebanyak 10.000 larva (sekitar 1 kg) larva BSF dalam waktu 24 jam mampu mengurai sampah organik sebanyak 1 Kg.
Selain itu, kandungan E. coli 0157: H7 dan Salmonella enterica berkurang secara signifikan yang diukur dalam kotoran ayam setelah larva BSF ditambahkan ke dalam kotoran tersebut.
Peserta pelatihan diajak ke Sumbermanjing untuk mengetahui tentang hal tersebut. Sugandi, Kepala Bapas Kelas I Malang tentang ini menyampaikan pelatihan tersebut menarik. Karena dapat mengubah sampah dari tidak memiliki nilai jadi sesuatu.
"Kegiatan pelatihan ini menarik karena dapat mengubah sampah yang tadinya tidak memiliki nilai guna ternyata dapat diolah menjadi suatu peluang usaha. Untuk itu, mohon kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik," tutur Sugandi.
Dalam mengikuti kegiatan pelatihan, klien didampingi oleh Pembimbing Kemasyarakatan, dan dipandu Bapak Teguh selaku praktisi budidaya BSF.
"Berbeda dengan metode lain, metode yang kami gunakan dalam budidaya BSF ini tidak menimbulkan bau sehingga lebih nyaman dalam pengelolaannya," tutur Teguh.
Selama mengikuti kegiatan, seluruh peserta nampak antusias dan banyak bertanya mengenai berbagai hal dalam setiap tahapan budidaya BSF yang disampaikan. Tidak hanya berhenti pada pelatihan di hari itu saja, seluruh peserta juga mendapat fasilitas telur BSF serta box yang langsung dapat digunakan untuk praktik budidaya BSF di rumah. Selain itu, peserta juga diberikan akses untuk berkomunikasi dan berdiskusi terkait budidaya BSF melalui grup WhatsApp yang telah dibentuk.
Melalui kegiatan pembimbingan kemandirian dalam bentuk pelatihan budidaya BSF ini dapat memberikan keterampilan baru bagi klien pemasyarakatan Bapas Malang, dan dapat membantu mengembalikan kehidupan dan penghidupan klien pasca menjalani pidana.