NGAWI I JATIMSATUNEWS.COM: Salah satu program dari Kapolda Jawa Timur adalah Piramida (Ngopi Bersama Media) yang merupakan bentuk keharmonisan Polri dengan awak media.
Program ini disambut baik oleh Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya, S.I.K., M.H, yang sebulan sekali berkumpul bersama awak media di depan kantor humas Polres Ngawi, termasuk Jumat malam 11/3/2022 kemarin.
Kegiatan Piramida dilanjutkan pada pagi harinya yang digawangi oleh Kapolsek Jogorogo Iptu Nur Hidaya, di Cafe Omah Kopi Desa Jogorogo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi Sabtu 12/3/2022 bersama dengan PLT Kasi Humas Polres Ngawi Iptu Supomo dan awak media yang ada di Ngawi.
"Dengan ngopi bareng ini salah satu bentuk keharmonisan antara Kepolisian dan awak Media,” kata Kapolsek Jogorogo mengawali kegiatan ngopi bareng
Kapolsek Jogorogo Iptu Nur Hidayat S.H mengatakan, bahwa Piramida (Ngopi Bersama Media) ini salah satu bentuk keharmonisan Polri dan media, khususnya di Polsek Jogorogo ini supaya rekan-rekan media di jalur selatan ataupun yang lainnya tetap kompak solid memberikan suatu masukan ataupun saran, inovasi kreasinya dari rekan-rekan itu akan menambah suatu bentuk kekompakan kita.
Pada kesempatan ini Kapolsek Jogorogo juga menyampaikan pentingnya 3 K yakni koordinasi, komunikasi dan kolaborasi.
"Apabila ada suatu hal silahkan dikoordinasikan dikomunikasikan," lanjut Nur
“Seperti diketahui beliau, Bapak Kapolres memberikan apresiasi yang sangat bagus sekali dimana rekan-rekan media itu selalu erat, selalu ada komunikasi dengan kita khususnya Polres Ngawi terlebih di Polsek Jogorogo,” bebernya.
Sementara itu Plt Kasi Humas Polres Ngawi Iptu Supomo yang akrab dipanggil Mbah Mo mengatakan, "Saya diwanti-wanti sama Pak Kapolres bahwa Media itu adalah kekuatan untuk menjaga NKRI. Media itu pilar ke 4. Kita harus sadari kita harus bergandengan tangan dengan Media."
Lanjut Mbah Mo, bagaimana meredam gejolak misalnya masalah pangan inikan banyak keluhan dari masyarakat kemudian bagaimana kita mengelola dari isu-isu itu sehingga tidak berkembang menjadi yang sensitif berdampak ke aspek yang lain.
"Kalau kita tidak pandai mengolah berita kita mengikuti alur kita lupa dengan program pemerintah sebenarnya. Ada garis-garis yang dibatasi oleh Undang Undang Pers dan jangan sampai menyimpang dari koridor aturan Undang-Undang dan fakta yang ada,” pungkas PLT Kasi Humas Ngawi
“Harus kita rawat kita ajak duduk ngopi membahas isu-isu krusial yang saat ini sedang viral dan diharapkan jangan sampai istilahnya membuat suatu situasi tambah buruk harapannya seperti itu,” imbuhnya
Dian