SAPA TOKOH I JATIMSATUNEWS.COM: Menjumpai Pak Mahmud, begitu dia biasa dipanggil tak kan ada yang menyangka mempunyai segudang prestasi. Di balik kesahajaannya sebagai pengawas yang harusnya flamboyan dia humble. Tidak memosisikan dirinya lebih dari siapapun lawan bicara.
Perawakannya kecil, nada bicaranya juga datar, akan tetapi ketika berbincang tentang sebuah ilmu, kecerdasannya nampak benar. Sorot mata dan gaya bicara menunjukkan betapa dia akan menanggapi sebuah topik dengan mengagumkan. Selalu ada referensi yang dia usung atas sebuah ide atau tanggapan tentang suatu fenomena atau peristiwa.
Berbincang dengannya, seperti menggali sumur ilmu, apalagi jika dikaitkan dengan kajian ayat. Maka akan keluarlah dalil-dalil yang relevan, penguat perbincangan. Tidak ada sedikitpun bincang sia-sia dengannya, bernas berkelas. Pas untuk teman diskusi berkualitas.
Hal yang bisa dimaklumi mengingat passion lain yang sedang digeluti kini. Sebagai penulis. Setelah berpuluh tahun bergelut dengan buku, dunia akademisi dan pendidikan kini diapun aktif menulis buku.
Non fiksi spesialisasinya, kajian ilmiah atau pustaka, mendukung kecintaanya pada dunia literasi. Dia kutu buku kata orang dengan menulis dia pun menjadi salah satu yang menorehkan buah pikirnya dalam sebuah buku. Membaca dan menulis, pasangan minat yang melekat pada sang pengawas langganan pelajar teladan saat menempuh pendidikan di PGA jalan Bandung medio '86 lalu.
Melanjutkan S1 di IAIN Sunan Ampel Malang, alumni S2 IAIN Surabaya ini memiliki prestasi nasional. Diantara ribuan orang yang mengajukan diri sebagai penulis Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) Tahun 2022 di bidang literasi sosial budaya dia telah lolos berlapis, finish dia terpilih.
Kemampuannya melewati berjenjang penyaringan menyisihkan Rival dari seluruh Indonesia menahbiskan sosoknya sebagai asset kabupaten Kabupaten Pasuruan berprestasi nasional.
Di sela-sela kesibukannya sebagai Pengawas Madrasah Kabupaten Pasuruan, ayah 2 orang putri ini menyempatkan diri bergabung dengan Komunitas Menulis Buku Indonesia yang ada di Pasuruan. Menjadi ajang pergulatan literasinya dengan sesama pembuka menulis.
Hingga hari ini Jumat 18/3/2022 telah menelorkan 2 buku solo dan 5 buku antologi. Salah satu karya terkininya adalah buku berjudul "Kecerdasan Sosial dalam Al-Qur'an".
Berlatar pendidikan di bidang agama Islam, pria yang berdomisili di kota Pasuruan ini berusaha mengawinkan ilmu psikologi dan nilai-nilai Al-Qur’an dalam buku karyanya ini.
Menurutnya buku tersebut terilhami dengan Q.S. Al-Hujurat 13 yang artinya, "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti".
Dalam buku ini, Pengawas yang mencintai literasi ini memaparkan hal penting terkait tuntutan pembelajaran Abad 21.
" Ada satu poin yang sangat penting, yaitu kolaborasi. Juga sinergi antar sesama. Keduanya menjadi modal penting dalam menumbuhkembangkan kecerdasan sosial," terang Pengawas Mahmud dalam sebuah perbincangan dengan Jatimsatunews.
Lebih lanjut dia memaparkan, Penelitian di bidang psikologi menunjukkan bahwa, hanya sekitar 20% kecerdasan intelektual mengantar sukses seseorang. Selebihnya banyak ditentukan oleh kecerdasan lainnya, terutama kecerdasan sosial-emosional.
Al-Qur'an sendiri sangat menekankan urgensi pengembangan kecerdasan sosial-emosional ini.
Sajadah Ilahiyah dan Insaniyyah--penegakan interaksi vertikal dengan Tuhan dan interaksi horizontal dengan sesama dan lingkungan secara seiring dan seimbang--menjadi keniscayaan dalam menapaki harmoni kehidupan yang sangat heterogen dan kompleks saat ini.
Sangat menarik dibaca, memberi pemahaman pentingnya mengasah kecerdasan emosional mendapatkan kecerdasan sosial sesuai tuntungan pedoman hidup umat islam Al Quran. Bacaan pas saat nisfu Sya'ban, Jumat 18/3/2022
Lee/Ans