ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Menemukan sebab dan solusi atas peasalahan lambat baca pada siswa kelas 5 SD telah dilakukan Kelompok 11 Ksm Tematik Unisma yang ditempatkan di Ngroto Kecamatan Pujon Kab Malang.
Lewat sebuah program kerja yakni Bimbingan Belajar yang dilaksanakan setelah maghrib setiap hari dan diikuti kurang lebih sekitar 10 sampai 15 anak jenjang SD.
Dari kegiatan Bimbel yang sudah berjalan hampir 3 minggu sejak kedatangan mahasiswa medio 6 Februari 2022 ditemukan 1-2 anak kelas 4 dan 5 yang belum bisa membaca dengan lancar.
Dilihat dari cara belajarnya, 2 orang anak tersebut tidak bisa fokus memperhatikan, mereka terlalu asyik dengan dunia bermain. Kurang dari 10 menit perhatian 2 siswa itu terpecah dan sulit untuk kembali fokus dalam pembelajaran.
Anak anak seperti ini rata-rata harus ditangani istimewa, memiliki cara belajarnya sendiri.
Meskipun sudah duduk di kelas 5 dia belum bisa membaca. Jika ditanya bagaimana bisa tetap naik kelas padahal membaca saja belum lancar, mereka menjawab dengan enteng,“ya menyontek kak.”
Dari kejadian seperti ini dapat disimpulkan bahwa beberapa anak tidak benar-benar belajar di sekolah, metode dan cara belajar anak tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya.
Penting untuk diperhatikan bahwa pada beberapa anak perhatian lebih memang harus diperlukan baik itu di sekolah maupun di rumah. Karna itu baik siswa, orang tua dan guru harus sinergi demi terwujudnya hasil dan tujuan belajar.
Mendapati hal tersebut, perhatian khusus yang dilakukan anggota KSM Tematik Unisma adalah dengan melakukan pengelompokan dengan menfokuskan 1 anak kepada 1 mahasiswa. Dengan begitu besar kemungkinan siswa mampu fokus pada satu kegiatan belajar.
Sayang sekali bukan jika hanya menerapkan metode untuk mayoritas anak rata-rata sedangkan anak dibawah rata-rata tidak mampu menerima metode tersebut harus tertinggal.
Solusi dari masalah ini selain mengelompokkan siswa siswi yang mampu belajar cepat dan lambat adalah dengan memperhatikan dengan seksama hasil belajar yang didapat dari 1 hari ke hari berikutnya, dan mengadakan jadwal konsisten mengulang pembelajaran di rumah 10-15 menit setiap hari yang mana ini harus dilaksanakan dan diperhatikan oleh orang tua siswa.
Jika memiliki kendala atau sulitnya berkomitmen dengan anak mungkin bisa memberi peringatan, pujian, sekaligus reward agar siswa semangat belajar.
Tidak lupa belajar dimanapun harus menciptakan suasana yang menyenangkan karna kembali lagi dunia anak masih dunia main.
Dzulhij Nabila