MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Berbekal niat, upaya tak kenal putus asa, serta cintanya pada Allah petani kecil ini dengan cara tak biasa berhasil berangkat umroh, Selasa 15/3/2022.
Semangat salah satu jama'ah Umroh Malang Selatan ini patut untuk dicontoh. Berbekal memelihara kambing dua tahun, lelaki yang biasa dipanggil Pak Mustaqim ini bisa memenuhi keinginannya ibadah di tanah suci saat pandemi.
Adalah seorang petani kecil dari desa Tirtomarto kecamatan Ampelgading. Beliau adalah keluarga sederhana, secara ekonomi pas-pasan, namun punya tekad yang kuat untuk bisa ibadah di tanah suci.
Suatu ketika Pak Mustaqim menyampaikan keinginannya kepada keluarga untuk bisa ibadah di tanah suci. Beberapa tahun lalupunya tabungan uang. Oleh keluarganya didorong untuk segera daftar Umroh.
Namun saat itu menolak karena ada satu keinginan lagi yang perlu beliau dahulukan. Yakni ingin membuat tempat ibadah atau mushola. Rumah khusus untuk bercengkerama dengan Allah Subhanahu wata ala, wujud cintanya pada pencipta.
Dia berpikir, bagaimana saya akan ibadah di tanah suci sedangkan di rumah belum punya tempat ibadah?
Berbekal dana itu akhirnya keinginan Pak Mustaqim tercapai. Walaupun kecil dan sederhana, dia berhasil membangun mushola di samping kanan rumahnya untuk tempat ibadah, terutama ibadah keluarganya.
Tekad untuk bisa ibadah di tanah suci rupanya belum punah. Dia tetap bertekad untuk bisa bersujud di depan Ka'bah. Ketika beliau punya tabungan uang lagi sedikit, uang diminta oleh anaknya untuk ditabungkan di bank sebagai simpanan.
Akan tetapi dia menolak dan bersikeras untuk ditabung sendiri. Caranya ditabung dengan memelihara kambing. Uang yang tidak seberapa itu akhirnya beliau belikan kambing dapat 5 ekor.
Kambing itu dia rawat sendiri beserta sang istri. Setahun kemudian kambing itu dijual dan dibelikan lagi menjadi 10 ekor. Semangat dan sabar terus merawat (ngrumat) kambing itu. Setahun kemudian kambing itu dijual dan dibelikan kambing lagi dapat 15 ekor.
Setelah dipelihara 1 tahun akhirnya kambing itu dijual lagi. Bersamaan dengan itu, secara kebetulan ada saudara yang hendak daftar Umroh, akhirnya dia ikut mendaftar. Uang hasil penjualan kambing itu digunakan untuk mendaftar. Uniknya, dari hasil penjualan kambing itu, uangnya pas untuk biaya umrah. Ada sisa hanya 100 ribu. Sambil bergurau beliau berkata bahwa sisanya itulah yang akan digunakan untuk uang saku beliau umroh. Subhaanallooooh.
"Niku mungkin barokah saking Allah. Sing penting nggadah niat lan mboten linca-linci." (Itu mungkin barokah dari Allah SWT. Yang penting mempunyai niat dan tidak plin-plan). Kata Pak Mustakim ketika penulis tanya kok bisa bayar biaya Umroh itu hanya dengan bekal merawat kambing 2 tahun.
Mempunyai niat, maksudkan adalah punya cita-cita. Kalau punya cita-cita, menurutnya pasti ada jalan. Allah akan memberikan jalan kemudahan. Sedangkan tidak plin-plan maksudnya kalau sudah punya tekad, jangan sampai uang itu digunakan untuk keperluan yang lain.
Dia menjelaskan, kadang ada orang punya keinginan tertentu, tapi keinginan belum tercapai, uangnya buat beli ini dan itu, akhirnya keinginannya tidak akan tercapai.
Akhirnya, Sabtu, 12 Maret 2022 kesampaian niatnya ikut berangkat jama'ah Ghifani Malang Selatan. Waktu pemberangkatan dia diantarkan oleh anggota keluarganya.
Sebelum masuk bis, dia berjabat tangan dan saling berpelukan dengan keluarganya. Tidak sedikit yang mencium beliau berkali-kali. Nampak tidak bisa membendung air mata ketika berpisah dengan istri, anak, menantu dan cucu-cucunya. Demikian pula keluarganya, beberapa diantaranya menangis tersedu melepas kepergian beliau ke tanah suci.
"Seperti ungkapan Barang siapa bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil. Man jadda, wajada. Sapa sing temen, bakal tinemu," tutur yang menyaksikan.
Refan Purba