ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: "Amazing, soale seumur-umur baru pertama kali lihat hujan es!" kata salah satu warga Driyorejo Gresik berusia 39 tahun tentang hujan es yang turun di rumahnya kemarin Senen 21/2/2022.
Hujan es terjadi karena adanya konveksi antara suhu di langit dan di bumi, yang sangat berbeda jauh. Di mana suhu di langit sangat dingin, sementara suhu di bumi sangat panas
Menurut keterangan BMKG, awan di langit yang tinggi suhunya adalah minus 80 derajat Celcius dan suhu di bumi sangat panas. Hujan es terjadi sebagai penanda daripada berakhirnya musim hujan.
Namun hujan yang terjadi di kota Surabaya dan sekitarnya, dianggap sangat langka oleh para warga. Antusiasme warga menyambut hujan es sangat beragam, mulai dari mewadahi es yang jatuh dari langit dengan bak, hingga berpikir untuk membuat minuman segar dari banyaknya es tersebut.
Laiknya sebuah perayaan, Euforia fenomena hujan es masih berlangsung hingga hari ini Selasa 21/2/2022. Perbincangan topik hujan es terjadi di mana-mana.
"Hampir se Surabaya. Pengin tak tadahi gawe bak sing isine goodday pris," kata salah satu warga Tandes di Surabaya Barat menceritakan pengalaman bertemu hujan es.
Saat dikonfirmasi apa ada kerusakan di lingkungan Tandes dan Banyu Urip Surabaya Barat, warga tersebut melapor dan ternyata tidak ada kerusakan berarti.
"Alhamdulillah, pas di rumah gak seberapa parah sih, cuman denger berisik aja dari atap. Enggak ada kepikirian buat ke mana-mana. Malahan anak sekarang mana ada yang takut kejatuhan hujan es. Mereka malah heboh alasan lihat, padahal pen basah-basahan. Tetangga juga heboh, mereka naruh bak depan rumah siapa tau dapat es batu banyak katae," jelas Dyah warga Tandes Surabaya Barat.
Qoni