ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Kunjungi Madrasah Al Lathifah, Wakil Bupati Pasuruan Perkuat Program Wajib Madrasah Diniah atau Madin

Admin JSN
23 Februari 2022 | 20.31 WIB Last Updated 2022-04-08T03:12:17Z

PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: SD Al Lathifah menjadi salah satu sekolah yang beruntung hari ini karena disambangi oleh orang-orang penting di wilayah kabupaten Pasuruan. 

Sekolah Desa yang berlokasi di Jl Raya Tambakrejo Kraton, Kabupaten Pasuruan ini dikunjungan oleh Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron didampingi Camat Kraton Munif Triatmoko, Pejabat Kemenag, Sudiono, Kabid Madin dan TPQ Nur Salim, Pengurus Ma'arif Cabang, KKMD, Kabid PAUD, Kabid Madin dan TPQ, serta beberapa alumni pesantren (Rabu 23/02/2022). 

Dalam agenda kunjungan kali ini, Wakil Bupati yang dilantik pada 24 September 2018 memantau pelaksanaan WAK MUKIDIN yang dinilai berjalan lancar. Gus Mujib, sapaan Beliau, ini juga berkesempatan untuk memberikan motivasi pada para santri yang sedang menimba ilmu.

SD yang dikepalai oleh Akhmad Zainal Azkiyak ini merupakan salah satu dari 21.000 lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Ma'arif NU dan juga termasuk Madin yang dibidik oleh pemerintah kabupaten Pasuruan periode 2018-2023 dalam programnya yang terkenal, WAK MUKIDIN (Waktunya Membangun TPQ dan Madin).

"Wajib Madin dan Wajib TPQ" merupakan implementasi lebih lanjut dari program ini.

Madin, Madrasah Diniyah, merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang keseluruhan mata pelajarannya mata pelajaran agama Islam (Al-Qur`an, hadits, akidah, akhlak, fiqih, sejarah kebudayaan islam, bahasa Arab dan praktek ibadah), dimana peserta didiknya (yang kemudian disebut santri) dengan jenjang usia 7 (tujuh) sampai 18 (delapan belas) tahun. Madin setara dengan SD, SMP dan SMA. Madin dibina oleh kementrian agama RI. 

TPQ, Taman Pendidikan Al Qur'an, merupakan lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan nonformal jenis keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Qur'an sejak usia dini. TPQ setara dengan taman kanak-kanak (TK).

"Wajib Madin dan Wajib TPQ" bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai agama anak-anak Pasuruan. Sudah menjadi kekhawatiran bersama, arus globalisasi dan modernisasi yang tidak disikapi dengan baik bisa menghancurkan generasi penerus bangsa. Nilai-nilai agama diharapkan menjadi perisai yang melindungi anak bangsa untuk menghadapi tantangan jaman dalam rangka mencapai cita-citanya" Ujar Mujib

Pernah menjabat sebagai wakil ketua dewan pendidikan kabupaten Pasuruan periode 2011-2013, Gus Mujib memahami betul dinamika pendidikan di wilayah kerjanya.

Menurutnya, jika tidak ada program Wak Mukidin, Madin dan TPQ bisa terbengkalai, bisa usang ditelan zaman. Selama dipercaya untuk mengemban amanah, Beliau menjanjikan Madin dan TPQ akan terus eksis dan terus berkembang, selaras dengan jargon "Madin hebat, TPQ hebat, santri Madin hebat, santri TPQ hebat".

Dalam sesi temu akrab dengan para santri di ruang kelas, Beliau sempat membagikan tips untuk para santri agar dimudahkan ketika menghadapi ujian, yaitu membaca sholawat. Beliau juga memotivasi para santri untuk berprestasi, berani tampil di depan umum dengan akhlak yg bagus. Disinggung tentang prioritas para santri, Beliau yang juga masih menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro DPC PKB periode 2021-2026, memastikan bahwa untuk santri berprestasi, akan ada koordinasi dengan lembaga formal untuk bisa diajukan beasiswa.


Lee/Zain/Rif

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kunjungi Madrasah Al Lathifah, Wakil Bupati Pasuruan Perkuat Program Wajib Madrasah Diniah atau Madin

Trending Now