SAPA TOKOH I JATIMSATUNEWS.COM: Akibat erupsi gunung semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 kemarin, banyak warga sekitar wilayah bencana yang harus mengungsi ke tempat lain untuk mendapatkan perlindungan.
Hal itu juga yang dilakukan oleh Hadi dan Tova warga Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Uniknya, mereka mengungsi ke Kota Malang dan membuka usaha di depan kampus UIN.
Secara kronologis, Hadi dan Tova sempat bingung karena situasi ekonomi yang semakin lama semakin menurun. Keadaan di Desa tempat ia tinggal juga masih memprihatinkan. Tidak ada celah untuk dibuat peluang membuka bisnis. Orang-orang sekitar dan pejabat setempat lebih fokus terhadap penanganan korban bencana dan bantuan logistik.
Namun hal itu tak membuat Hadi dan Tova menyerah pada keadaan. Setelah berpikir dan berdiskusi dengan beberapa saudara di Lumajang, akhirnya saudara mereka memutuskan untuk berhijrah ke Kota Malang dan membuka usaha baru.
Dengan modal seadanya, kedua pemuda ini, di dampingi saudaranya yang pernah bermukim di Malang Atho'illah berangkat ke Kota Malang.
Atho'illah pernah memiliki cafe di depan kampus UIN. Akhirnya, tempat itu juga yang dijadikan tempat pengungsian untuk sementara waktu.
Setelah sampai di Kota Malang, mereka mulai berbenah dan memikirkan usaha apa yang sekiranya cocok untuk dibuka. Akhirnya tibalah pada sebuah kesimpulan untuk membuka usaha DeMilkshake.
DeMilshake yang dijual oleh 3 pemuda bersaudara korban erupsi semeru ini terdiri dari tiga varian rasa. Ada rasa cokelat, Choco Oreo, dan Strawberry. Usaha Milshake tersebut terletak di depan kampus UIN Malang, tepatnya di jalan Gajayana No. 50. Mereka membuka usaha Milshake dari jam 9 pagi sampai jam 10 malam. Tercatat pelanggan yang paling banyak membeli milshake ialah dari kalangan mahasiswa UIN Malang.
Tidak hanya itu, promo yang ditawarkan oleh 3 pemuda ini terbilang menarik dan mendidik. Setiap pembelian 2 cup milshake, gratis satu buku bacaan ringan.
"Kami disini yang mengungsi tiga orang, semua saudara saya terdampak erupsi Semeru. Kami nekat berangkat ke Malang karena sebuah kebutuhan untuk membantu meringankan beban orangtua yang di Lumajang. Kami berharap dari semua pihak, baik pemerintah ataupun relawan yang ada di Malang, berkenan memberikan bantuan berupa pinjaman modal agar usaha kami terus lanjut dan bisa berkembang, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda yang ada di Lumajang yang sedang terdampak erupsi Semeru. Semoga Wali kota Malang juga bisa membantu kami melalui program UMKM di kota Malang. Kami juga menawarkan semangat literasi kepada para pelanggan. Pembelian dua cup dapat buku satu. Mungkin melalui cara ini, pelanggan yang membeli juga akan memanfaatkan waktunya dengan baik, yaitu dengan semangat membaca," tutur Atho'illah saat ditemui ditempat pengungsiannnya.
Ans