MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Baru menjabat 2 bulan, akan tetapi Kasi Pendidikan Agama Islam, PAIS Kemenag Malang Rasyidi sudah beberapa kali turun ke daerah Guru Agama bertugas. Antara lain ke Pujon, tepatnya di SMP Negeri 1 Pujon hari ini Kamis, 10/2/2022.
"Untuk berkenalan, belajar bersama dan menyerap aspirasi guru-guru agama Islam secara langsung lewat tatap muka, " jelas Kasi Rasyidi yang mempunyai titel S. Ag,.MSI ini.
Kehadiran kasi Bersamaan dengan monitoring dan evaluasi yang dilakukan Pengawas Kusairi dan Hamdah terhadap Guru Agama Islam Dau, Pujon, Ngatang, Kasembon dan Karang Ploso terhadap Guru agama di wilayah tersebut.
Menghadirkan pula Staf PAIS Sugeng dan Nikmah, penjelasan seputar pencairan tunjangan profesi didapat guru-guru PAI saat itu.
"Alhamdulillah kalau pemberkasan menguntungkan guru Agama, karena memotivasi melengkapi perangkat mengajar lebih dahulu dibanding mapel lain," cetus Nikmah menanggapi komentar guru PAI SMPN 2 Ngantang Dessy Suparni yang menyatakan pemberkasan dengan syarat kelengkapan pembelajaran membuatnya terbantu menjadi andalan kelengkapan perangkat saat ada kunjungan di sekolahnya.
Guru Agama lain menyoroti ribetnya harus setor absensi di kemenag setiap bulan sebagai syarat pemberkasan.
"Mengapa tidak seperti Diknas yang kalau pemberkasan tidak perlu upload absen misalnya," cetus Endang Rahmawati, guru Agama Islam SMPN I Pujon.
Menanggapi hal tersebut Nikmah menjawab tegas bahwa segala yang diminta ada juknisnya.
"Semua yang kami minta untuk dikumpulkan ada Juknisnya tidak serta merta menugaskan guru-guru mengumpulkan yang tidak diperlukan. Disamping itu perbedaan paling mendasar adalah pada aplikasi. Diknas Dapodik, Kemenag Siaga," paparnya.
Berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 14.30 acara berlangsung interaktif sebelum dilanjutkan monitoring evalusi. Tercatat 23 guru Agama jenjang SMP, SMA dan SMK mengikuti acara tersebut.
Masing-masing guru menghadap pengawas secara silang, dalam arti bukan pengawasnya sendir. Misal Pengawas Kusairi yang biasanya membina wilayah Pujon, Ngantang dan Kasembon kini melakukan monitoring evaluasi terhadap guru yang dibina pengawas Hamdah, begitu pula sebaliknya.
Satu persatu guru maju, menunjukkan perangkat mengajar, dinilai, diberi evaluasi untuk memperbaiki bila ada kekurangan.
Ans