Indonesia Kembali Kehilangan Tokoh Terbaiknya

24 Februari 2022 | 12.45 WIB Last Updated 2022-04-08T03:12:17Z
Penulis: Abdul Ali

JOMBANG | JATIMSATUNEWS.COM: Tambak beras ramai di datangi para pelayat hari ini, tokoh kharismatik, ulama sekaligus pengasuh Ribath Bumi Damai Al-Muhibbin PPBU (Pondok Pesantren Bahrul Ulum) Tambakberas Jombang, Jawa Timur tutup usia, Kamis (24/02/22)

Inna lillahi wainna ilaihi Rojiun, telah meninggal dunia K.H Djamaluddin Ahmad. Beliau lahir pada tanggal 31 Desember 1943 di kampung Kedungcangkring Desa Gondanglegi Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Ayah beliau bernama Achmad bin Hasan Mustajab dan ibunya bernama Hj Mahmudah / Djumini (nama sebelum haji) binti Abdurrahman bin Irsyad bin Rifa’i. Beliau adalah anak ketiga dari empat bersaudara.

Sejak kecil, KH Djamaluddin Ahmad telah menerima cerita para nabi dari kakek neneknya, dan belajar dari ulama' ulama' seperti K. Abu Amar, KH. Abdul Djalil Gondang Legi, KH. Abdul Ghofur.

KH Djamaluddin Ahmad adalah ulama' produktif. Yai Imron Jamil yang masyhur selaku pengasuh pengajian kitab al hikam itu tak lain muridnya.

"Beliau Kiai yang produktif, nampak banyak dari muridnya yang menjadi tokoh besar dan kiai ternama, seperti Yai Imron Jamil yang mengasuh pengajian kitab al hikam," tutur Ustad Hasyim salah satu alumni Ponpes Bahrul ulum).

Kebesaran beliau juga terlihat dari besarnya kepercayaan wali murid memasukkan anak-anaknya untuk belajar di ponpes asuhan KH Djamaluddin Ahmad ini.

"Romo yai disegani dan disukai banyak kaum muslimin di dalam maupun luar jawa timur, tidak kurang dari 5000 santri dan santriwati mondok di pondoknya saat ini," imbuhnya.

Bibit bebet bobot KH Djamaluddin Ahmad menjadi lengkap, dimana selain seorang alim yang belajar dari banyak ulama', ia juga merupakan menantu ulama' besar, KH. Fattah Hasyim, tutupnya.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Indonesia Kembali Kehilangan Tokoh Terbaiknya

Trending Now