PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: Pasuruan akan menjadi Kabupaten Koperasi, demikian disampaikan Wakil Bupati Pasuruan KH Mujib Imron saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Diskusi Panel Pendirian Koperasi yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan.
Bertempat di Aula Pondok Pesantren Al-Yasini, Senin (21/2/2021) pagi tadi, Gus Mujib sapaan akrab Pengasuh Pondok Pesantren (PPT) Terpadu Al Yasini tersebut menyampaikan beberapa poin penting.
Menurut Gus Mujib Hal ini sangat beralasan mengingat banyaknya koperasi aktif, terutama koperasi Pondok Pesantren (PP). Bahwa untuk mewujudkan Kabupaten Koperasi sangat dimungkinkan. Terlebih saat ini koperasi Pondok Pesantren semakin eksis dan banyak mengalami kemajuan.
"Sebut saja koperasi PP Sidogiri, koperasi PP Dalwa dan koperasi PP Podokaton. Progresnya ditandai dengan digunakannya transaksi non tunai serta penggunaan aplikasi sebagai metode pembayaran," jelas Gus Mujib.
Lebih lanjut Wabup juga menyebut tentang penggunaan aplikasi sebagai alat transaksi digital di pesantren.
“Kita bangga dengan komunitas sarungan karena bisa berbicara dengan aplikasi tanpa uang tunai, juga digitalisasi pembayaran. Kita sudah memulai menggunakan aplikasi karena memudahkan dan transparansi. Tujuannya memudahkan yang penting ada niat kuat untuk menghimpun komunitas kita di pondok pesantren,” jelas Wakil Bupati sebagaimana dilansir Pasuruankab.go.id.
Di hadapan peserta kegiatan yang berasal dari 50 PP di Kabupaten Pasuruan tersebut Wakil Bupati berpesan jika pendirian koperasi PP harus didasari niat kuat. Tentunya dibarengi dengan ketersediaan SDM serta keinginan dan kemauan keras untuk belajar. Berikut dukungan dan peran-serta dari kyai untuk memberikan dukungannya.
Lalu bagaimana dengan dukungan dari Pemerintah Daerah? Kata Gus Mujib, Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro akan terus mendorong pertumbuhan koperasi. Targetnya tidak lain agar terus tumbuh dan berkembang.
“Kita dimasing-masing OPD ada komunitas-komunitas yang bertujuan dapat mengadakan koperasi. Termasuk di wilayah perhutanan kita berharapkan ada koperasi perhutanan juga dan wilayah-wilayah yang lain”, terangnya.
Diakhir arahannya, Wakil Bupati meminta kepada para peserta kegiatan sebagai penggerak berdirinya koperasi baru agar lebih aktif dalam menjalin komunikasi dengan instansi terkait. Utamanya dalam hal upaya penguatan ekonomi melalui eksplorasi potensi Desa.
Sementara itu, pondok pesantren diharapkan berani mendirikan koperasi. Hal itu ditindaklanjuti dengan dukungan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro untuk memfasilitasi pendirian koperasi melalui beragam pelatihan yang digelar.
“Pondok pesantren harus percaya diri mendirikan koperasi. Dinas Koperasi kami minta memperbanyak program pelatihan pelatihan untuk koperasi. Kami mohon untuk fasilitator, antara koperasi pondok pesantren dengan lembaga keuangan harus mengawal. Menghubungkannya dengan lembaga keuangan,” jelas Gus Mujib.