Pasang iklan disini

 

Tugu Keserasian Sosial di Wirotaman, Simbol Keberagaman

Admin JSN
19 Januari 2022 | 03.27 WIB Last Updated 2022-01-18T20:27:49Z
Tugu keserasian di Wirotaman 

MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Pada tahun 2018 yang lalu, Desa Wirotaman ditetapkan sebagai desa percontohan oleh Polres Malang. Percontohan itu dalam bidang kerukunan hidup antara umat beragama. Wirotaman ditetapkan sebagai "Desa Keberagaman". 

Hal ini dikarenakan desa Wirotaman walaupun masyarakatnya majemuk, menganut tiga macam agama, yaitu Islam, Kristen dan Hindu, namun bisa selalu hidup berdampingan dengan rukun dan damai tanpa ada konflik dan perpecahan. Penetapan tersebut didasarkan pada realitas bahwa sejak dulu masyarakat selalu rukun dan damai. Dengan ditetapkannya sebagai desa Keberagaman, diharapkan kerukunan dan perdamaian diantara warga masyarakat terus terjaga untuk selamanya. 

Gempa bumi yang terjadi awal April 2021 yang lalu telah meninggalkan duka mendalam bagi sebagian warga desa Wirotaman. Salah satunya adalah tiga tempat ibadah di dukuh Sukoanyar mengalami kerusakan. Gereja Jawi Wetan rusak sedang, Pure Siwalingga juga rusak sedang. Bahkan masjid Nurul Huda mengalami rusak berat. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah melalui dinas sosial memberikan bantuan, terutama kepada masjid Nurul Huda berupa dana pembangunan. Bantuan dimaksudkan agar warga muslim terbantu dalam proses rehabilitasi masjid. 

Disamping itu, dalam kegiatan tersebut, dinas sosial juga mengadakan kegiatan pertemuan dan dialog tematik serta membangun tugu keserasian sosial. Tujuannya adalah untuk lebih meningkatkan semangat kerukunan dan perdamaian diantara warga masyarakat. 

Pada hari Sabtu, 24  November 2021, diadakan pertemuan keempat. Bertempat di Balai dusun Sukoanyar, dimulai sejak pukul 08.30 Wib. s/d Selesai. Melibatkan unsur BPD, LPMD, FKUB dan juga masyarakat sekitar. Acara ini dikoordinir oleh anggota FKS (Forum Keserasian Sosial) desa Wirotaman. 

Dalam kegiatan ini ada empat orang pembicara, yakni Bapak H. Ahmad Sholeh (Kades), Ibu Ferry Novita Sukerdy, S. Si. (Tokoh Kristen), Bapak Budi Sujari, S. Pd.(Ketua FKUB), dan Bapak Slamet (Ketua BPD). 

Acara dibuka oleh Bapak Repan Efendi, S. Ag., sebagai Ketua FKS dan dilanjutkan dengan pemberian materi dan dialog. Dalam pembinaannya Bapak H. Ahmad Sholeh menyampaikan bahwa apapun yang terjadi dimohon dana tersebut dipergunakan sebaik mungkin agar manfaat bagi jamaahnya. Sedangkan Ibu
Ferry Novita Sukerdy S.Si menekankan pentingnya tetap menjaga kerukunan dan perdamaian diantara warga. Sedangkan Bapak Budi Sujari mengucapkan beribu terimakasih kepada Kementrian Sosial bagaimanapun juga masih peduli kepada masyarakat yang tempat ibadahnya kedampak gempa. Adapun Bapak Slamet berharap dana yang yang sudah diterima ini manfaat bagi kita semua.

Dengan adanya kucuran dana dari Kemensos ini mudah-mudahan menjadikan kebersamaan antar umat beragama didesa kita semakin kuat dan berbobot di kalangan umum. Apalagi dengan dibangunnya Tugu Keserasian sosial, harapannya menjadi simbol perekat bagi kerukunan dan kedamaian warga penganut tiga agama. (Deni-Repan Purba)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tugu Keserasian Sosial di Wirotaman, Simbol Keberagaman

Trending Now