SURABAYA I JATIMSATUNEWS.COM: Genangan akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda kota Surabaya Jumat kemarin hingga kini Sabtu,8/1/2022 masih nampak di beberapa tempat.
Dari beberapa Informasi yang berhasil dihimpun, beberapa jalan utama di Surabaya terdampak banjir Jumat kemarin di antaranya Jalan Basuki Rahmat, Tegalsari, Embong Wungu, Mayjen Sungkono, Ngaglik Tambaksari, juga kawasan Dharmawangsa.
Tentu saja, genangan air itu berdampak pada kelancaran lalu lintas. Kemacetan parah terjadi. Apalagi, banjir terjadi di saat jam orang pulang kerja.
"Kawasan depan dan belakang kantor semuanya tergenang. Tinggi genangan airnya sampai setengah ban motor," ujar Yudha, pegawai yang berkantor di Jalan Basuki Rahmat.
Menurut Yudha, hujan deras mengguyur sekitar pukul 15.00 WIB. Saat dirinya pulang kerja sekitar pukul 17.00 WIB, hujan belum reda meski sudah tidak selebat sebelumnya.
"Macet parah. Dari Basuki Rahmat, banyak pengendara mau lewat ke Tegalsari tapi juga banjir," sambung dia.
Sementara pantauan di media sosial, beberapa warga mengunggah foto banjir yang terjadi di wilayah tempat tinggal mereka. Bahkan, ada yang rumahnya tergenang. Air masuk ke rumah.
Seperti yang dialami Arif Rochman, warga Jojoran, Karangmenjangan. Dia mengaku rumahnya tergenang air cukup parah.
"Ketinggian air sempat kira-kira lebih 25 cm di dalam rumah. Tapi Alhamdulillah cepat surut," ujarnya.
Menurut Arif, intensitas hujan kemarin memang deras. Dia jadi teringat situasi yang sama terjadi pada Februari 2016 silam. Dia menduga, banjir kali ini disebabkan karena aliran sungai di dekat rumahnya yang tidak mengalir maksimal.
"Ora usah sambat, digae pringisan wae (tidak perlu mengeluh, dibawa santai saja). Hujan nggak diproduksi melalui mesin, juga bukan buatan manusia." ujarnya.
Dari beberapa Informasi yang berhasil dihimpun, beberapa jalan utama di Surabaya terdampak banjir Jumat kemarin di antaranya Jalan Basuki Rahmat, Tegalsari, Embong Wungu, Mayjen Sungkono, Ngaglik Tambaksari, juga kawasan Dharmawangsa.
Tentu saja, genangan air itu berdampak pada kelancaran lalu lintas. Kemacetan parah terjadi. Apalagi, banjir terjadi di saat jam orang pulang kerja.
"Kawasan depan dan belakang kantor semuanya tergenang. Tinggi genangan airnya sampai setengah ban motor," ujar Yudha, pegawai yang berkantor di Jalan Basuki Rahmat.
Menurut Yudha, hujan deras mengguyur sekitar pukul 15.00 WIB. Saat dirinya pulang kerja sekitar pukul 17.00 WIB, hujan belum reda meski sudah tidak selebat sebelumnya.
"Macet parah. Dari Basuki Rahmat, banyak pengendara mau lewat ke Tegalsari tapi juga banjir," sambung dia.
Sementara pantauan di media sosial, beberapa warga mengunggah foto banjir yang terjadi di wilayah tempat tinggal mereka. Bahkan, ada yang rumahnya tergenang. Air masuk ke rumah.
Seperti yang dialami Arif Rochman, warga Jojoran, Karangmenjangan. Dia mengaku rumahnya tergenang air cukup parah.
"Ketinggian air sempat kira-kira lebih 25 cm di dalam rumah. Tapi Alhamdulillah cepat surut," ujarnya.
Menurut Arif, intensitas hujan kemarin memang deras. Dia jadi teringat situasi yang sama terjadi pada Februari 2016 silam. Dia menduga, banjir kali ini disebabkan karena aliran sungai di dekat rumahnya yang tidak mengalir maksimal.
"Ora usah sambat, digae pringisan wae (tidak perlu mengeluh, dibawa santai saja). Hujan nggak diproduksi melalui mesin, juga bukan buatan manusia." ujarnya.