ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Tersembunyi di balik pagar tinggi di jalan dusun Krawan desa Kedawung Wetan kecamatan Grati kabupaten Pasuruan, rumah asri di bawah pohon mangga menjadi saksi kisah pahlawan kemanusiaan.
Banjir besar yang melanda desa Kedawung Wetan kecamatan Grati pada malam tanggal 17 Januari 2022 menjadi titik balik munculnya relawan-relawan tangguh berhati mulia.
Angga Syarifudin, salah satu pengurus Laziznu yang juga pengurus FPK, Forum Pembauran Kebangsaan Pasuruan, berinisiatif untuk menjadikan rumahnya sebagai posko peduli bencana. Juga dapur umum bersama untuk membantu korban banjir di daerah itu. Setelah tiga hari sebelumnya, tanggal 14 Januari 2022, banjir melanda dusun Kebrukan desa Kedawung Kulon kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan.
BPBD, Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten Pasuruan serta Dinas Sosial dengan sigap datang ke lokasi dan mendirikan posko bantuan serta dapur umum di sana. Karena akses jalan yang tertutup banjir, bantuan dari BPBD tidak bisa menjangkau korban banjir susulan yang melanda Kedawung Wetan.
Dengan modal iuran dari anggota Anshor, dapur umum di posko bantuan ini pun mulai mengepul pada hari Selasa tanggal 15 Januari 2022.
Dibantu ibu-ibu tetangga yang memasak makanan di dapur, Pak Estu, Pak Bakri dan lebih dari 20 relawan pemuda LAZISNU dan ANSHOR mulai mendistribusikan nasi bungkus ke korban banjir yang mengungsi di masjid-masjid yang ada. Distribusi makanan ini tentunya tak mudah. Para relawan harus berjibaku dengan ketinggian genangan air yang berkisar antara 60-80 cm, bahkan ada yang kakinya sampai terluka dengan goresan batu besar yang tajam.
Meskipun memang terkenal sebagai daerah rawan banjir, tapi banjir di awal tahun 2022 ini merupakan banjir terbesar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir bagi desa-desa yang tercakup dalam wilayah kecamatan Grati ini. Di beberapa titik ketinggian banjir bahkan mencapai 2 m. Intensitas hujan yang tinggi dan jebolnya tanggul bendungan di desa Plososari kecamatan Grati menjadi penyebabnya.
Gus Amak, Bayhaqi Kadmi Ketua NU Kecamatan Grati, wilayah terdampak banjir, sekaligus Ketua FPK Pasuruan mewakili Posko bersama NU
Gayung bersambut, tak butuh waktu lama, ternyata banyak simpatisan yang memberi sumbangan ke posko, baik materiil maupun moril. Ada 25 penyumbang baik individu maupun kelompok. Salah satunya istri Bupati dan istri Wakil Bupati, juga menyempatkan diri mengunjungi posko dan memberi bantuan untuk korban banjir. Banyaknya bantuan yang diterima memungkinkan pendistribusian semakin banyak ke titik korban banjir.
Selama kurun waktu seminggu banjir melanda, 4435 nasi bungkus didistribusikan oleh Dapur Umum ini.
Bersyukur, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir pada peristiwa tersebut.
Tercatat satu bayi dievakuasi ke rumah sakit karena menderita muntaber, dua orang sakit, dan satu bangunan roboh.
Disinggung tentang harapan ke depan dalam menyikapi bencana banjir yang mungkin akan melanda lagi, Ikhyak Ulumuddin, pengurus LAZISNU yang juga pengurus FPK, Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Pasuruan mengatakan harus siap.
"Bukan siap atau tidak siap, tapi mau atau tidak mau harus siap, " tuturnya
Adanya posko bantuan yang baru pertama kali ini didirikan setelah banjir sekian tahun melanda, diharapkan akan menjadi inspirasi bagi yang lain untuk tergugah sisi kemanusiaannya dalam berempati dan bersimpati membantu meringankan beban sesam.
Lee