BLITAR I JATIMSATUNEWS.COM : Host Radio Mayangkara siang ini kedatangan tamu istimewa.Tokoh NU, Tokoh UMKM, Ketua DPC PPP Blitar, sekaligus Pioner Ekspor 53 jajanan khas Blitar.
Tita, yang mewawancarai Kang Aziz tidak dapat menyembunyikan kekaguman pada lelaki yang selalu berbinar tiap bicara tentang peluang perkembangan UMKM ini. Takjub akan kevisioneran kang aziz yang sudah punya gambaran potensi ekonomi bagi masyarakat pedesaan hingga 3 bulan mendatang.
"Hebat, lebaran masih 3 bulan lagi, bapak sudah gambarkan potensi ekonomi sejak hari ini. Saya saja belum mikir sampai sejauh itu," Cetus Tita, perempuan penyiar berhijab saat sesi wawancara acara Bincang pagi hari ini, selasa 25/01/2022.
Kang aziz secara khusus di wawancarai terkait ide usaha bentukannya, peluang usaha jajanan lebaran.
"Konsep ini tidak hadir begitu saja, sejatinya ini adalah runtutan dari program ekonomi sebelumnya, seperti program ekspor produk UKM yang telah dikirim ke luar negeri terutama Hongkong, bekerjasama dengan diaspora di sana," tuturnya menjelaskan
"Lebih dari 2000 pack kue kita kirim ke luar negeri tiap bulan, seperti cekeremes, sagon, keciput, kripik singkong, tiwul, gatot, dan lain-lain,"terangnya
"Hal ini berkat kebijakan dari PCNU Blitar yang memberi keleluasaan kepada kita untuk berkreasi dalam program-program ekonomi bagi masyarakat," imbuhnya penuh rasa syukur.
Dalam kesempatan wawancara tadi, kang aziz menyampaikan bahwa menurut data yang ada 6 jt orang Indonesia bekerja di luar negeri, dengan rincian salah satunya 2 jt di Malaysia, 1.5 jt di arab saudi, dan juga di korea serta hongkong.
"Dari proses itulah hadir ide peluang usaha jajanan lebaran untuk menjawab permintaan masyarakat untuk di bantu menjual produknya, juga kebutuhan membuka lapangan kerja bagi yang belum bekerja," tandasnya
"Kita memiliki sistem tertulis yang bisa dibaca jika ingin tahu konsep lengkapnya, dalam peluang ini kita akan lalui beberapa proses di antaranya, bentuk team yang terdiri dari Pengawas, ketua, admin, marketing, kurator atau QC, di lanjut dengan penentuan produk dan harga, pembuatan brosur pesanan, lelang produksi, pelatihan, pendampingan, dan distribusi, hingga nantinya perlu kerja sama dengan semua dinas terkait agar di mudahkan segala yang di butuhkan termasuk permodalan, " jelas Kang Aziz.
Hitung-hitung peluang, kalau 1 desa bisa menciptakan peluang kerja untuk 50 orang saja maka di Kabupaten Blitar ini tidak akan sulit menyediakan lapangan kerja bagi 10.000 orang.
Lebih lanjut dia meminta hitung 50 orang kali 248 desa yang ada di Blitar.
"Hasilnya, 12.400 orang. Angka yang cukup tinggi untuk memecahkan masalah pengangguran," papar Kang Aziz.
Untuk itu dia mengajak menjalankan konsep itu dari tingkat desa, agar manfaat program bisa dirasakan lebih banyak pelaku UMKM.
Ali/Ans