MOJOKERTO I JATIMSATUNEWS.COM: Didirikan medio Maret 2021 lalu, saat pandemi masih sangat intens memorak morandakan perekonomian, bukan saja segelintir orang tapi seluruh dunia.
Tak terkecuali bagi warga di desa Sumbersari Trawas ini. Menatap gamang masa depan, pemuda-pemuda yang baru lulus SMA terbelenggu susahnya mencari lapangan pekerjaan.
Fenomena yang terjadi massal di seluruh Indonesia. Jangankan mereka yang baru lulus, usia muda belia, mereka yanblg telah berpengalaman kerja dan sedang menekuni kerja saja banyak yang tetiba berhenti, di PHK atau bangkrut.
Situasi yang membuat lekaki muda warga desa Sumbersari miris. Dia ingin berbuat sesuatu untuk pemuda kawan-kawannya. Anak anak muda yang ada di desanya lalu sepakat membuat sebuah kegiatan.
Sebagai tempat nongkrong pada mulanya sambil minum kopi. Lalu dicetuskan ide lebih serius, menyewa lahan menganggur yang ada di tepi jalan raya menuju Tretes Prigen lewat Trawas dari arah Surabaya.
"Awalnya kita hanya ingin membuat kegiatan dari pemuda untuk pemuda. Sambil membersihkan dan menanami lokasi dengan aneka bunga. Kemudian mendirikan sebuah bangunan beratap welit ini," cetus Hery yang sekarang menjadi ketua unit Kafe Lore Omah di bawah naungan Bumdes Sumbersekar dalam wawancara khusus Minggu, 9/1/2022.
Dukungan penuh Pemdes lewat Bumdes sangat mempengaruhi eksistensi Kafe Lore Omah.
Di tempat yang sama Sekretaris Bumdes Wahyu Hidayat menyampaikan dukungan penuh juga kepada pengelola yang sangat bersemangat meramaikan kafe ini.
"Komunikasi yang baik antara Bumdes dengan pengelola unit kami harap terus dikedepankan. Pengelola di Unit Kafe Lore Omah luar biasa, sangat bersemangat dan pantang putus asa," tutur Wahyu Hidayat
Semangat yang tak pernah padam, nekad menggandeng banyak pihak untuk support, mengajak Konsultan Wisata Ojin dari HPI yang hingga kini terus memberikan pendampingan, serta kerja bakti di awal dengan gratisan, kini Kafe Lore Omah telah mampu membayar karyawan sebanyak 40 an orang.
Yang semuanya terdiri dari pemuda dan pemudi warga desa Sumbersekar Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.
Terus berbenah, terus berinovasi. Merawat taman, menyediakan fasilitas publik standar yang bersih bagi pengunjung merupakan hal yang terus dilakukan.
Beberapa hal yang menarik pengunjung menurut konsultan Ojin selain yang telah diketahui banyak orang juga yang terlewat kan, yakni memetik buah Markisah.
"Ada buah markisah ditanam sebagai pagar, boleh dipetik lagi. Menjadi oleh-oleh untuk pengunjung ketika pulang dari kafe ini setelah kenyang menikmati kuliner ala pedesaan," tutur Ojin, Konsultan Wisata asal Kraton Pasuruan yang telah keliling ke 13 negara dengan menguasai 7 bahasa asing.
Pengunjung lain asal Bangil Pasuruan menyebut bahwa daya tarik tersendiri baginya dan kawan-kawan selain pemandangan yang indah dan udara yang sejuk pada menu yang disajikan.
"Saya suka Mujaer dan Wader serta sambalnya yang enak disajikan dengan lalapan, harganya terjangkau banget," cetus Roni, pengusaha sepatu asal Bangil yang hari itu datang bersama 4 orang kawan lain.
Untuk kuliner ini dijelaskan oleh Hery bahwa favorit pengunjung memang lalapan Wader dan Mujaer tersebut sambil menyebut lauk lain seperti tempe tahu, dadar telur dan lele goreng. Untuk minuman, Beras Kecur pilihan kesukaan selain aneka kopi.
Kudapan ala kafe, Jagung Bakar, kentang goreng melengkapi sajian bila hanya ingin duduk-duduk saja. Live music menemani pengunjung tiap akhir pekan yang tak pernah sepi.
"Kunjungan harian rata-rata 200 orang, sedangkan akhir pekan bisa mencapai 300 an orang."
Fasilitas lain yang disediakan yakni ATV, bermain-main dengan motor di area persawahan yang berada di lahan samping depan kafe Lore Omah merupakan kesukaan pengunjung anak-anak.
"Kedepan kami akan menggandeng Paramotor untuk alternatif kegiatan menarik lain bagi pengunjung," cetus Hery menutup wawancara. Minggu 9/1/2021.
Ans