PASURUAN I JATIMSATUNEWS.COM: Semarak puncak peringatan Haul Gus Dur ke -12 di Kabupaten Pasuruan dilakukan di gedung MWC NU Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, Kamis 6/1/2021.
Antuasiasme acara ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang hadir dari berbagai perwakilan lembaga. Acara yang diinisiasi oleh Gusdurian ini di hadiri oleh Lesbumi, Lembaga seniman budayawan muslimin Indonesia, Fatayat NU Bangil, IPPNU Beji, BEM Universitas Yudarta, PMII, GBIS Pandaan, dan tim relawan Banser.
Berlangsung mulai 19.30 WIB koordinator acara Makhfud Syawaludin mengatakan bahwa kegiatan ini adalah puncak peringatan haul yang sebelumnya di awali dengan serangkaian acara.
"Bedah buku dan Multicultural Football Competition, MFC. Sebush Kompetisi futsal antar lintas agama dan budaya", tutur koordinator acara Makhfud.
"Puncak peringatan hari ini, ada monolog berupa drama tunggal tentang Gus Dur oleh Ikhtiyaril ikhsan pelajar Ponpes Walisongo Gempol, kemudian puisi oleh gus Haidar, di lanjut monolog ke dua oleh Gus Akhmad Bayhaqi Kadmi yang akrab di panggil gus Ama' sebagai Penasehat PC Lesbumi," lanjutnya.
Bayhaqi Kadmi atau Gus Amak, mengenakan sarung dan jas. No 2 dari kanan
Satu hal yang menarik dalam acara ini yakni gelaran monolog. Disampaikan oleh ketua FPK, Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Pasuruan Bayhaqi Kadmi, populer disebut Gus Amak. Dia berbicara tentang Gus Dur dengan narasi sangat menarik, menggelitik dan mendidik.
Satu hal yang menarik dalam acara ini yakni gelaran monolog. Disampaikan oleh ketua FPK, Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Pasuruan Bayhaqi Kadmi, populer disebut Gus Amak. Dia berbicara tentang Gus Dur dengan narasi sangat menarik, menggelitik dan mendidik.
"Gusdur laksana samudera," tutur Gus Amak
"Gusdur adalah cerita tentang tertawa, tentang sepak bola. Suatu ketika Gus Dur bercerita,"kata Gus Amak saat monolog.
"Suatu saat ada team bola datang ke dukun untuk minta tolong agar kesebelasannya menang. Dukun bertanya, minta skor berapa? Sang pemohon menjawab, jangan bercanda, pokoknya saya mau kesebelasan saya menang," lanjutnya di hadapan hadirin yang terkesima.
"Dukun berkata, Ok, nanti kalian menang 10-0. Saat pertandingan di mulai babak pertama di tutup dengan kemenangan 5-0, namun di babak ke dua kalah 0-5. Kemudian pemohon berkata, Pak dukun kenapa kita kalah?"
"Dukunpun balik bertanya, bagaimana?"
"Kita menang di babak pertama tapi kalah setelah pindah gawang di babak kedua."
"Santai sang dukunpun malah dengan santai menjawab, Oh di sepak bola ada pindah posisi.'
Gerrr, ruangan dipenuhi tawa.
"Gus Dur selalu lekat dengan humor dan pendidikan," cetus Gus Ama' dalam monolognya tentang Gus Dur.
Acara di lanjutkan dengan ngaji keagamaan oleh KH. Ahmad Rifai.
"Jika ingin masuk syurga muliakan orang alim,"ujar Kiyai saat ceramah.
Tentang hal ini Kyai bercerita bahwa dulu di daerah Beji Gus Dur pernah ceramah. Sebuah hadist tentang hal itu dia kutip, berbunyi,
“Barangsiapa memuliakan orang ‘alim, berarti ia telah memuliakan aku. Barangsiapa memuliakan aku, berarti memuliakan Allah. Barang siapa memuliakan Allah, maka tempat kembalinya adalah surga.”
Hingga pukul Pukul 21.58 acara belum berakhir, malah peserta terlihat makin memenuhi ruang atas gedung MWC NU. Resmi usai satu jam kemudian, dengan tetap banyak yang enggan beranjak pulang.
(Ali)