.png)
Namanya Ratna, Siswi kelas dua jenjang menengah Atas, Madrasah Aliyah Negeri 1 Bangik tepatnya. Dia berwirausaha dengan berjualan tteokbokki dan bakso korean street food di tempat itu.
Pembelajaran Daring membuatnya punya ide berjualan awalnya.
"Awalnya karena bosan daring, jadi saya ingin punya kesibukan selain belajar yang hanya lewat online. Berjualan menjadi pilihan untuk belajar wirausaha, di sana saya bisa melihat dunia luar selain laptop saja," tutur Ratna.
Ratna tidak sendiri mengelola jualannya. Ia yang bekerja sedangkan salah satu sanak saudaranya menjadi pemodal. Ratna terjun langsung ke lokasi untuk berjualan dari pukul 16.00 sampai pukul 22.00.
Banyaknya jenis usaha menjadi pilihan, ratna memilih tetap berjualan tteokbokki dan bakso korean street food bukan tanpa alasan.
"Karena kalau disini martabak, cilok, geprek sudah familiar. Sudah banyak yang menjual, jadi kita mencari menu yang belum ada di sini. Mencari yang lain gitu. Ini juga semacam memperkenalkan. Kn sebelumnya tidak ada. Biar orang orang merasakan, oo ini rasanya tteokbokki dan bakso Korea," jelas Ratna sore di tempatnya menjual 26/01/2022.
Tteokbokki ini dijual dengan harga terjangkau 5.000 untuk cup mini 10.000 cup sedang dan 15.000 untuk cup besar.
Kendala yang dihadapi menurut Ratna adalah promosi. Pasalnyq Tteokbokki yang berasal dari Korea ini cukup asing bagi masyarakat sekitar, kecuali untuk K-Popers yang sudah tau akan tteokbokki. Masyarakat kadang masih ragu untuk mencoba.
Selain hal tersebut Ratna menyebutkan suka duka berjualan seperti umumnya PKL.
"Saya cukup enjoy dalam menjalankan usaha ini karena dapat menambah teman. Dukanya ya kalau saat sepi, apalagi pas hujan turun. Itu sepi banget dan harus menutup setengah dari gerobak."
Apapun, sementara ini dialah satu-satunya penjual Tteokbokki dan Bakso korean street food di swalayan dusun Patuk kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan hingga saat ini, Sabtu 29/1/2022.
