PASURUAN I JATIMSATUNEWS.ONLINE: Sebagai daerah dengan banyak pesantren, Pasuruan ternyata juga mempunyai program untuk memberdayakan santri di pesantren daerahnya. Nama programnya adalah PELASAN akronim dari Pelatihan Santri.
Targetnya, seluruh peserta memiliki ketrampilan dalam mengolah makanan ringan sebagai modal untuk kembali ke masyarakat. Sehingga mampu menciptakan peluang usaha baru secara mandiri.
Mendukung terwujudnya program Satu Desa Satu Produk Unggulan. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah intens menyelenggarakan kegiatan pelatihan. Diantaranya fokus kepada materi Pengelolaan Olahan Makanan Ringan yang diperuntukkan bagi khalayak umum, termasuk Pelasan.
Seperti yang hari ini dilaksanakan di Desa Selotambak, Kecamatan Kraton. Bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Falah. Memasuki hari ke 2 pelatihan ditujukan bagi pengurus pondok dan santri setempat yang merupakan bagian dari masyarakat. Tujuan akhirnya tidak lain untuk menggali potensi produk unggulan yang dimiliki di setiap Desa.
Pelatihan diikuti 30 peserta, berlangsung 3 hari, mulai Rabu, 15/12/2021, hari ini Kamis 16/12/2021, serta Jumat besok 17/ 12/2021.
Wabup KH mujib Imron, masker hijau bersama Sekcam Edy, masker hitam, Kades Selotambak Mauludin serta pengasuh pondok Miftahul Falah Gus Yazid.
Tentang pelatihan ini Wabup Pasuruan KH Mujib Imron mengatakan bahwa pelatihan untuk santri dan masyarakat itu sangat penting.
"Program pelatihan untuk santri dan masyarakat itu sangat penting. Anak pondok-pun juga harus ada ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Kemandirian dari santri itulah yang kita harapkan,” ungkapnya pada saat memberikan sambutan didampingi oleh Kadisperindag, Diano Vela Fery Santoso sebagaimana dilansir laman resmi Kabupaten Pasuruan. Pasuruankab.go.id
Menurut Wakil Bupati, dengan penguasaan ragam ilmu tersebut diharapkan dapat mengantarkan para musyafir ilmu tersebut lebih kreatif. Sehingga secara otomatis memiliki peluang untuk meningkatkan taraf perekonomiannya, terlebih di masa pandemi.
Lebih lanjut, Wabup yang akrab dipanggil Gus Mujib serta Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini tersebut menekankan kepada para santri agar mampu beradaptasi dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Terlebih di era serba digital saat ini, mekanisme penjualan produk lebih banyak dilakukan dengan cara online.
"Kemandirian itu sangat penting dan juga anak pondok harus berani serta terampil. Santri juga harus mandiri dan yang paling penting mampu memanfaatkan yg ada disekitarnya. Termasuk pengolahan makanan dan bagaimana cara memasarkannya melalui media online,” ujar Wabup.
Tentang kegiatan yang dilaksanakan di desa Selotambak itu, Sekcam Kraton Edy menyatakan harapannya.
"Semoga makin membangkitkan ekonomi setelah adanya covid -19," cetus Sekcam.
Dari pihak kecamatan sekcam mengatakan telah memberi dukungan.
"Dukungannya adalah memanfaatkan ekonomi yang sudah mulai bergeliat untuk lebih meningkatkan jumlah IKM yang ada di Kraton. Sehingga nantinya bisa mensejahterakan masyarakat," tutur Sekcam dalam wawancara dengan Jatimsatunews hari ini Kamis, 16/12/2021.
Ans/Zain