Karya: Y.P.B.Wiratmoko
KEMBARA BUJANG
Setiap hari ingin menelanjangi angannya
Menyeberangi lautan
Melintasi pulau-pulau
Rasa asin, gurih, asam, pahit, manis
Memenuhi lidahnya
Ia telan mimpi di ranjang malam
Sepenggal harap memenuhi ruang dan waktu yang terus berjalan
Ia ketuk pintu dari rumah ke rumah
Sambil bergumam, adakah tempat singgah sementara untukku
Dimasukinya hati bujang yang lain
Ia ajak berkelana menyelami bunga-bunga mekar meruah wangi di taman
Biar angin semilir membawanya ke mana ia suka
Lalu berpesan sekali lagi, janganlah pudar hai, dunia
[Ngawi, 27122018)
*
*
*
(2)
LENTERA MALAM
Lentera malam belumlah padam
Hidup jangan disia-siakan
Padatkan bakti dalam kebaikan
Petiklah buah-buah kesabaran
Kekasihku, marilah kita terus berjalan
Menyusuri jalan kebenaran
Taati hukum-hukum keadilan-Nya
Niscaya hidup kita berkubang kedamaian
Lancarkan segala usaha
Dan sukacitalah, serta ikhlas berbagi
Selagi segalanya layak dan pantas
Berkat meriah bagi kita
[Ngawi, 27122019]
*
*
*
(3)
UNTAIAN MUTIARA KASIH
Kehebatan bukan terletak pada jabatan tinggi
Bukan pula pada harta bertumpuk
Rumah mewah dan mobil mewah
Melainkan pada seberapa besarnya kasih yang kita miliki dalam hidup ini
Kasih setia terhadap jalan kebaikan dan kebenaran
Kasih dalam berbagi secara tulus ikhlas dan pantas dengan sesama yang membutuhkan
Tidak mecerai-beraikan dan menebar kebencian
Tetapi rindu kedamaian dan kesejahteraan bersama
Apa gunanya kita hidup saling membenci dan bermusuhan?
Bukankah iri dan dengki sumber perpecahan?
Lihatlah sinar matahari
Ia mencari celah untuk menerobos mencapai permukaan bumi
Alangkah indahnya jika hidup bersama saling menguatkan, meneguhkan dalam persatuan, kerukunan, untuk mencapai ketenangan, kebaikan dan kebahagiaan bersama.
Ingatkah pula setiap perilaku kita hendak kita pertanggungjawabkan pada Sang Raja Kehidupan Tuhan Seru Sekalian Alam
/Ngawi, 27 Desember 2018
*
*
*
(27 Desember 2021)