ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 

Sebuah Pengantar

Anis Hidayatie
09 Desember 2021 | 18.28 WIB Last Updated 2021-12-09T11:28:20Z
ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Adik-adik yang terkasih di seluruh tanah air Indonesia. Kalian tahu bukan bahwa negara kita Indonesia ini kaya akan budaya yang bisa digunakan sebagai sarana pendidikan bagi kalian. Di antaranya budaya yang berkembang di tanah air ini adalah cerita rakyat. Seluruh bangsa di dunia juga memiliki cerita rakyat. Cerita itu dulu merupakan warisan nenek moyang yang telah berkembang berabad-abad lamanya dan dituturkan dari mulut ke mulut.  Karena telah terkenal dan tersebar di masyarakat maka cerita-cerita itu disebut cerita rakyat. 

Cerita rakyat digolongkan menjadi dua bagian yaitu prosa dan puisi. Cerita rakyat juga terdiri dari dongeng legenda dan mite. Dari ketiga jenis cerita rakyat ini pada umumnya mengandung perilaku dan perangai yang baik dari manusia dan makhluk lainnya yang bisa dijadikan perbandingan atau teladan dalam perilaku kita sehari-hari. 

Cerita yang akan kakak sajikan secara berkala ini berasal dari berbagai daerah baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kakak berharap mudah-mudahan cerita ini bisa menghibur adik-adik sekalian dan kakak juga berharap adik-adik dapat mengambil hikmah dan manfaat dari isinya. Kali ini kakak sajikan cerita rakyat yang bertajuk "Pulau Kembarau' atau sering disebut pula 'Pulau Kemarai'. Cerita rakyat ini termasuk jenis legenda yang berasal dari Sumatera Selatan. Setiap cerita yang hadir disertai dengan ilustrasi yang bagus  yang kakak buat sendiri agar cerita ini lebih menarik bagi adik-adik sekalian. Selamat membaca dan selamat menikmati.

Teriring salam dan doa, 
Y.P.B.WIratmoko

____________________________


PULAU KEMBARAU 
(Cerita Rakyat dari Sumatera Selatan) 
Diceritakan kembali Oleh; Y.P.B.Wiratmoko

Konon kabarnya pada zaman dahulu kala 
Terdapat sebuah legenda di Sumatera Selatan 
Ceritanya, seorang pemuda dari negeri Cina 
Datang ke Palembang untuk berdagang

Namanya Than Bun An 
Naik perahu berbulan-bulan
Sesampainya di Palembang 
Ia bertemu gadis jelita, Fatimah namanya 

Hati Than Bun An terpaut dengan Fatimah 
Putri pengusaha kaya di Palembang 
Fatimah menerima cinta Than Bun An 
Demikian pula kedua orangtua mereka  

Akhirnya, Than Bun An dan Fatimah menikah 
Than Bun An tak bisa memberi hadiah 
Ia hanya berjanji dengan senang 
Hadiah akan diberikan jika kiriman dari Cina sudah datang

Saat kiriman dari Cina datang di sungai Musi 
Than Bun An dan Fatimah menyambutnya 
Kiriman itu berupa kendi-kendi keramik 
Than Bun An kagum melihatnya 

Tak sabar Tan Bun An ingin segera membukanya 
Dikiranya berisi emas berlian berharga 
Tetapi nyatanya hanya sayur-sayuran belaka 
Than Bun An amat kecewa 

Sayuran dalam kendi-kendi itu telah diawetkan 
Namun Than Bun An tidak suka melihatnya 
Hampir semua kendi-kendi itu dirusak dipecahkan 
Dengan menahan malu ia meloncat ke sungai Musi 

Fatimah ingin menyelamatkan tetapi terlambat 
Sungguh peristiwa itu berjalan cepat 
Fatimah terpeleset di samping perahu 
Ia berpegangan pada sebuah kendi 

Kendi pun tidak kuat untuk menahan dirinya 
Akhirnya kendi pecah berantakan 
Menjadi beberapa bagian 
Rupanya kendi itu yang berisi emas berlian 

Akhirnya Fatimah mencebur pula ke sungai Musi 
Dan kapal yang ditumpanginya tenggelam 
Tak berapa lama muncul pulau di tengah sungai Musi
 Pulau itu dinamai pulau kembarau atau kemarai 

/ 8 Desember 2021
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sebuah Pengantar

Trending Now