ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


MUNAJAT SETERU

Zikir Air Mata
24 Desember 2021 | 21.52 WIB Last Updated 2021-12-24T20:11:34Z



PUISI I JATIMSATUNEWS.COM: Aku masih tercengang : dia  meradang lalu mengerang. 

Di mana telah kuletakkan pedang? ah, bukan! hanya sebilah hasrat tersaput terang. Bilamana malam telah tandang bilah menghilang. 

Seteru-- 

Demikian kusebut-sebut di tubir bibir. Kulafalkan penuh hidmat layaknya zikir para faqir. Sebab, ia yang ingin kuenyahkan telah larut dalam aliran darah, mengendap di ceruk jantung. 


Seteru!

Kuhujat penuh amarah. Lalu amarah menjadi selimut baginya bermalam di keheningan batin. 


Seteru ...

Dialah aku, dan akulah dia. 

Bertarung di palagan kurusetra lalu sama mengerang meratapi terang. Sebab cahaya, adalah kerinduan yang piatu. Sebab cahaya, adalah debur debar di selasar dada: pengharapan, kekesalan, penyesalan, juga rasa penasaran. 



Gresik, 24 Desember 2021

Ikmal Wong Gendeng








Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • MUNAJAT SETERU

Trending Now