ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Mendengar kata 'sukacita' seumumnya kita membayangkan pesta pora dengan berbagai pernak-pernik hiasan yang menggembirakan. Bayangan seperti itu sah-sah saja tetapi lebih daripada itu ada sukacita sejati yaitu sukacita yang terasa di dalam hati kita masing-masing. Sukacita yang terakhir ini bersifat sangat subyektif.
Bagaimana cara meraih sukacita sejati di dalam hati kita? Tiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk meraih sukacta sejati di dalam hidupnya. Bahkan tanpa disadari hati seseorang telah merasakan kebahagiaan tanpa memerhatikan bagaimana caranya.
Ada seorang yang sungguh susah hatinya ketika sehari tanpa memegang uang. Berbeda dengan seorang tunawisma yang hidup meminta-minta belas kasihan orang. Tanpa memegang uang sepeser pun asalkan perutnya terisi hari itu ia sudah bisa tidur nyenyak. Ia tidak pernah berpikir dan terlintas di dalam angan-angannya kapan dirinya bisa merayakan hari ulang tahunnya ia tidak memerlukan dirinya secara berlebih- lebihan. Karunia Tuhan kiranya telah cukup bagi dirinya. Bagaimanakah dengan diri kita? Kita sendiri yang tahu.
Sekecil apa pun setiap orang pastilah punya harapan. Dengan harapan seseorang akan selalu bersemangat di dalam hidupnya. Masalah dan kesukaran-kesukaran tertentu acapkali membuat seseorang kecewa, berdukacita bahkan patah hati.
Masalah, kesukaran dan dukacita biarlah berlalu kemudian manusia ingin menatap masa depannya penuh dengan harapan-harapan baru. Hari baru, tahun baru, harapan baru untuk menapaki hidup yang lebih baik meskipun masa kini sesungguhnya berlalu sangat cepat. Masa kini, sedetik saja telah berlalu, demikian waktu harus bergulir cepat.
Kebahagiaan, kesenangan yang terwujud dalam sukacita sesungguhnya bukan untuk diri sendiri melainkan juga jangan lupa dengan sesama. Kita dipanggil untuk mencinta. Mencintai Tuhan, diri sendiri, orang lain dan alam semesta. Jadikanlah sukacita di dalam hidup ini sebagai sarana untuk memuliakan keluhuran nama Tuhan.
Karena sukacita berasal dari Tuhan, Sang Sumbet Sukacita Yang Sejati. Dalam sukacita jangan lupa dengan sesama yang hidup dalam dukacita, misalnya mereka yang ditimpa oleh bencana alam.
Mereka butuh bantuan dan uluran tangan kita dengan sikap yang rendah hati dan penuh syukur ikhlas lahir dan batin. Mereka membutuhkan pendampingan, bantuan dan pertolongan dari kita semua.
Dengan cara seoerti itu secara tidak sadar kita telah dapat meraih kebahagiaan dan sukacita sejati. Trimalah hidup baru dan tinggalkan cara hidup lama. Kalahkan kegelapan dunia dengan menjadi mitra Tuhan untuk berbuat baik dan benar dalam kehidupan ini. Inilah meraih sukacita sejati dalam hidup yang semestinya.
©7/25.12.2021
Sumbergambar: Foto Ans Pantai Papuma