Y.P.B.Wiratmoko
ARTIKEL I JATIMSATUNEWS.COM: Setiap hari aku selalu menulis puisi. Bagiku menulis puisi itu menyenangkan. Bisa menyalurkan suara hati dan bisa berbagi kasih dengan sesama. Berikut 10 puisi yang kupersembahlan kepada para pembaca dan saudaraku yang terkasih dan budiman. Selamat menikmati.
1. JAWAH
Jawah meruah, di kampung dan di sawah.
Hujan tak tahan, rusak daun dan dahan, air tak ngalir.
Belumlah pundat, hujan turun memberat, terasa penat.
Banjir mengalir, rasanya tak terpikir, tahunya mangkir.
Rebah di tanah, air mengalir betah, porak poranda.
Cuaca gelap, gercih hujan tak pundat, satwa keriap.
Hari melepuh, hujan belum menjauh, pucuk merimpuh.
[Ngawi, 09.12. 2021]
Catatan: Tiap baris dalam puisi ini tersusun dari 17 suku kata dengan pola tuang tiap baris 5-7-5 (baris Lituli) yang ditandai dengan tanda koma (,)
Jawah: hujan
Pundat: usai
Gercih: gercik
Meruah: melimpah
2. SERIBU LAGU
seribu lagu telah kaunyanyikan
kerap kali begitu
melepas kata membayang sayang
datang mengundang
melingkung diri kau kemari
cintaku dan cintamu
tergubah dalam seribu lagu
nyatakan dan katakan padaku
“a k u c i n t a p a d a m u”
dan kita rajut hidup bersama
sepanjang masa
#sajak_lawis_ypb
(1983)
3. TERJAGA-TERJAGALAH
impian yang terjaring lesu
memupus harap menyumbat sejarah
yang seharusnya berjalan di sekeliling
rintangan jadi rebah
seolah kehilangan daya
kehilangan hasrat
yang memuncak bukit
kala cermin menelanjangi mata sejarah
masih banyak catatan dalam kalbu
hidup berulangkali berebut peran
cumbu rayu mati
dalam mulut sendiri
terjaga-terjagalah mata hatiku
jangan kau pejam walau hanya
sedetik waktu
hari-hari dalam napas lembut
enggan menghilir
mengelus membentuk
mengurai senyum dalam duka lara
sendiri diam pada gelombang
pada matahari, pada bintang,
pada langit, pada laut
pada cakrawala, dan bumi
(Widodaren, 29 Juni 2013. (12.24)
4.
DI BAHU LEMBAHMU
Di bahu lembahmu yang bidang
Tumbuh ketenangan dan kemakmuran
Udara telah bercampur wangi mawar
Ditiup angin semilir dihirup
Segala sukacita dilimpah merata
Melambung tinggi memungkas
keputusasaan
Ayolah kita panggul beban bersama
Di atas jalan kita yang penuh cahaya
dan kelembutan semata
Dan biarkanlah kasih dan keramahan itu
menyapa yang tertindas dan kaum papa
Kebahagiaan telah memindahkan kita
dari cemar dosa pada rahmat kekudusan
Selamat tinggal kekuatiran dan ketakutan
Selamat datang tentram dan damai
dalam kehidupan
#puisi_ypb
/ 05. 12. 2020
5. TENANG
Tenang
Santai saja
Aku tidak apa-apa
Aku hanya ingin
Menciummu, sayang
Tenang
Damai
Bebas dari rasa takut
Dia mencintai kita
#puisipendek_ypb
/05.12.2020/2021
6. RINDU DAN CINTA
Di kawasan ladang hatimu
Aku ingin menanam puisi cintaku
Semoga bisa tumbuh dengan suburnya
Dan semua orang bisa memetik buahnya
Gemerlap kata-kataku
Hendak menerangi kelam kehidupan
Selaksa bintang kejora di langit malam
Cintaku pujaan hatiku
Terjagalah selalu
Nantikan rindu yang kukirim
Lewat perahu-perahu kertas
Yang kuhilirkan lewat sungai sebelah
Cintaku rasakan getaran hatimu
Walau rindu dan cinta menggema
Masihkah kau setia merasakan
Pijar-pijar dari hangat geloranya
#puisi_ypb
/Ngawi, 09052019
7. KETEGARAN
Aku tetap ingin tegak seperti bunga-bunga
yang tegar berkembang mekar dari kelopaknya
menatap matahari
Aku tak peduli dengan cakrawala yang menghitam Aku percaya suatu saat nanti aku akan bisa menatap cuaca di langit terang dan jika malam tiba aku akan berkelana bersama ribuan bintang dan Sang Dewi malam aku akan menahan haus dan lapar ini jauh mampu hingga karunia itu dilimpahkan
Jangan kau ikat hatimu dengan rantai emas sekalipun tetapi biarkanlah hatimu benar-benar merdeka untuk merasakan kesejatian hidup ini
Cintaku rawatlah hatimu yang terluka dari garam dan kejamnya waktu mari kita tetap bersatu dan akan saling memperbarui janji perkawinan Kita ya itu akan tetap setia dalam suka dan duka untung dan Malang
Cium lah wangi bunga di taman itu bunga-bunga itu tak pernah menawarkan wanginya kepada kita
#puisi_ypb
(2018)
8. AKU PERCAYA
Aku percaya di dalam kejujuran dan keadilan hidupku aku tak memandang langit bersih dan pacar-pacar baru akan menerangi di dalam setiap hidupku
Aku tak peduli dengan nasib Yang membisu tak lama dan hanya sepi seperti cuaca malam di tengah padang gurun aku juga percaya sudah nasib akan terus berputar untuk menentukan posisi pita di atas atau di bawah Pesanku hanya tetaplah tegak mengarungi putaran zaman ini dengan tetap berdoa dan tak berhenti dari bekerja. Dengan begitu kau akan seperti pohon yang subur hidup di tepi sungai yang airnya tiada henti mengalir dan berbuah tetap pada musimnya
#puisi_ypb
( 4 Mei 2018)
9. DI TAMAN HATI KITA BERCERITA
Aku dan kamu adalah kita
Yang setiap hari
Makan kenangan
Di teras waktu
Sapa renyah ramah bunga
Dalam cinta hilangkan sekat rasa
Hati boleh berlipat
Ombak hasrat putih
Yang mampu dekat
Jangan jadikan kemelekatan
di langit kelabu
Sibak saja kabut angan nan biru
Alirkan rasa rindu dalam taman
Lalu kita hirup bersama wangi bunganya
#puisi_ypb
[Ngawi, 13112021]
10. RUMAH HATI
Cintamu jangan luntur
Jangan biarkan ia terlelap di malam sunyi
Buang jauh dari kapal hidupmu
muatan-muatan kelekatan
keinginan dan ego diri yang mengganggu
Cintamu jangan luntur
Pagari rumah jiwamu dengan doa
supaya terhindar dari karat dunia
yang menjelaga
Rawatlah kemurnian dan kesuciannya
Berilah pelita yang terang
di atas pintu masuk hatimu
supaya apa saja segala yang lewat
kamu tahu dan kamu bisa
memilih tamu darimana yang boleh
kaupersilahkan masuk ke dalam hatimu
#puisi_ypb
/ 12 November 2021
_____________
Y.P.B.Wiratmoko
Penyair dan penulis 100+ judul buku di berbagai bidang ilmu termasuk buku-buku sastra dan filsafat