Pertanyaan yang jawabannya harus ditulis dan dibacakan.
"Apakah yang akan anda lakukan jika bertemu Rasulullah Muhammad Sholallahu alaihi wa salam?"
Sebuah pertanyaan yang oleh Anis disebut sebagai tolok ukur kadar cinta pada nabi umat Islam. Sesuai dengan momen memperingati kelahirannya, maulud nabi.
Belum sempat jawaban dibacakan, sesenggukan terdengar, bukan hanya dari para peserta namun juga pemateri. Novie Purwanti asal Surabaya dan Ning Athiyah Karim, pemilik pesantren yang juga penulis novel terlihat hujan tangisan.
" Tangis ini muncul karena getaran di dada. Merindukan, membayangkan kehadiran Rasulullah Muhammad sholallahu alaihi wa salam, menumbuhkan debar. Cinta yang sesungguhnya," cetus Anis.
Seorang peserta laki laki bernama Diki Wahyudi maju, membacakan jaswabannya, dengan tangis tak tertahan.
"Saya akan mencium tangannya, memberikan apapun yang diminta," cetusnya terbata.
Sementara itu Khoiriyah, seorang santri putri melakukan hal yang sama, bahkan belum sempat dia mengutarakan jawaban dengan kata-kata santri putri itu manangis, sedikit berkata lalu kembali menangis lagi.
"Saya akan mencium tangannya."
Berlangsung beberapa lama, tangisan baru reda ketika acara bergulir sesi lain. Praktek menulis dengan tokoh yang ditentukan. Kesempatan 1 jam diberikan pada peserta untuk mengumpulkan karya.
Usai praktik, peserta mendengar testimoni dari pemateri Novie. Mengungkapkan bagaimana dia bisa mendapatkan uang puluhan juta dari menulis. Perhatian penuh tertuju padanya, apalagi ketika Novie menyebut nominal yang cukup membelalakkan mata.
"Novel terakhir saya Mata Batin Ning Mumtaz yang post online mendapatkan penghasilan 21 juta rupiah," tutur penulis Novie.
Berlangsung hingga pukul 16.30. Ning Athiyah Karim berharap lewat kegiatan menulis peserta dapat menghasilkan karya. Berdakwah lewat tulisan.
Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?