Literasi - Bertemu, berdiskusi dengan sesama peminat menulis selama 4 kali pertemuan membuat jari tak henti ingin menari.
Institut Agama Islam AL -Qolam, IAI AL-Qolam memberikan itu semua. Berada dalam satu frame dengan para penulis, dadakan atau yang berpengalaman menghasilkan satu simpulan, Sah! Menulis Itu Mudah.
Baik menuliskan kata hati, atau yang mestinya tersaji lewat pandangan mata, hingga yang kata orang berat, seperti membuat Karya Tulis Ilmiah, semua terasa mudah setelah melewati fase belajar bersama. Lewat acara bertajuk "Menulis Itu Mudah" bersama Anis Hidayatie.
Tidak ada yang sulit untuk menulis, semua akan terasa mudah dan bahkan menyenangkan bila dilakukan dengan ringan, riang. Ini yang saya tangkap setelah 4 kali pertemuan bersama mereka.
Materi pembuka di pertemuan pertama, Berbagi 5 tips menulis ala Anis berdasarkan pengalamannya selama menjadi penulis disampaikan. 5 tips itu adalah, Awali Menulis berdasarkan Pengalaman Pribadi, Telaah Yang Telah Ditulis Sesudah Kegiatan, Membiasakan Menulis Minimal Satu Karya Setiap Hari, Meningkatkan Kepekaan Terhadap Keadaan dan Kejadian di Sekitar, serta Menemukan Waktu Terbaik Menulis, Konsisten.
Berlatih menulis apa saja menjadi penutup pertemuan. Peserta didorong membuat satu saja minimal karya untuk dipublish di kelas Menulis Itu Mudah. Curahan hati, esai, puisi hingga karya tulis serius non fiksi tentang bagaimana menjadi santri sekaligus mahasiswa di IAI Al-Qolam.
Berhasil, semua peserta yang tinggal 19 menghasilkan 1 karya sebagai materi pembukuan antologi.
Pertemuan kedua materi beralih ke arah teknis. Bahwa menulis apabila ingin terarah mulai paragraf pembuka hingga penutup maka satu tipe disajikan. Yakni menulis dengan kerangka.
Membuat outline, ini materi utamanya. Menulis fiksi maupun non fiksi pada prinsipnya sama. Yakni membuat outline.
Ada 5 tips tahapan membuat outline yang disajikan pada pertemuan ini. Pertama, Menentukan tema atau topik besar yang hendak diangkat dalam penulisan. Kedua, Mengumpulkan Poin atas Ide atau Gagasan yang Akan Ditulis. Ketiga, Memilih poin utama untuk Isi Outline dari ide dan gagasan yang telah diinventarisir. Keempat, Menentukan poin atau materi pendukung, dan yang kelima adalah Revisi atas outline yang telah dibuat, sehingga outline sesuai dengan kebutuhan yang perlu ditulis.
Sesudah 2 tips-tips, materi juga menyinggung bagaimana membuat judul yang "nendang", membuat penasaran pembaca agar bersedia melanjutkan ke paragraf akhir. Untuk judul ini tips utama yakni singkat saja, tidak banyak kata.
Berlatih membuat outline nonfiksi menjadi untuk seluruh peserta menjadi produk dari pertemuan kedua ini.
Pertemuan ketiga yakni menulis Karya Tulis Ilmiah, lengkap dengan tahapan yang harus dilalui. Mulai Tahap persiapan hingga publikasi dan evaluasi.
Untuk materi KTI ini penjelasan juga disampaikan seseorang yang ahli dari Civitas Al-Qolam. Profesor Fauzan Zenrif.
Jenis-jenis karya ilmiah mulai makalah hingga disertasi dibahas. Tips Menulis Karya Ilmiah dari membuat judul hingga membuat kesimpulan juga dipaparkan. Hingga membahas pula Sistematika penulisan karya ilmiah, yang terdiri atas 7 bagian. Yakni Bagian pembuka, Bagian isi, Pembahasan, Metodologi penelitian, Hasil penelitian, Bagian penutup, dan Bagian penunjang.
Pada pertemuan ini produknya adalah Karya Tulis Ilmiah. Sebagai latihan, Peserta diminta membuat outline KTI.
Berlanjut ke pertemuan keempat dengan materi utama Editing tulisan. Penguasaan terhadap PUEBI dan KBBI menjadi bahasan utama. Dua hal tersebut menjadi modal utama sebelum melakukan editing atas karya tulis yang dihasilkan. Selain tentu saja editing atas kalimat yang menjadi konten tulisan.
Tidak ada yang sulit untuk menghasilkan karya. Kuncinya hanya mau saja. Apapun kategori tulisan, tidak ada yang susah dituangkan. Asal mau menulis, karya bisa dihasilkan. Sepakat? Yuk! Menulis.
Anis Hidayatie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?