MALANG I JATIMSATUNEWS.ONLINE: Pernah jalan-jalan ke Singosari lalu bertemu roti dengan merk "Auna"?
Kalau iya dan anda membeli maka anda sudah menjadi bagian dari gerakan membeli berarti memberi. Sebuah pesan mendalam yang dicetuskan owner Auna. Enny.
Enny dan Citra mengeluarkan dari oven.
"Kalau anda membeli roti LKSA Robbani Auna, maka ada dua keuntungan yang akan didapat, roti yang lezat dan kebaikan berlipat," cetus Enny, perempuan berhijab ketua LKSA Robbani, pengelola Robbani Mart tempat roti Auna tiap hari berprouksi di Robbani Mart pada Kamis 9/9/2021.
Dalam penjelasannya, Enny memaparkan bahwa Roti yang dititip-titipkan di kawasan Bumi Mondoroko Raya dan daerah lain Singosari itu adalah project bisnis LKSA Robbani membiayai kebutuhan lembaga dan anak asuh didalamnya.
Sebagai yayasan di bidang sosial, LKSA harus menghidupi anak-anak asuh baik di dalam dan luar lembaga. Banyak donatur yang turut serta membantu lembaga dalam memenuhi kebutuhan anak asuh baik dari kehidupan sehari-hari hingga biaya sekolah.
Akan tetapi di sejak awal masa Pandemi, jumlah donatur yang membantu berkurang. Hal ini dirasakan langsung oleh pengelola LKSA yang berdiri sejak 2011 itu. Hingga tercetus ide mendirikan semacam toko kelontong yang penghasilannya bisa menutup biaya anak-anak dampingan LKSA Rabbani.
Enny, masker hitam saat wawancara
" Berawal dari dititipi beras merek Rosa, lalu ada penyumbang lain ikut memberi modal. Hingga terkini ada yang mengajari membuat roti sekaligus memberi alat pembuatan, maka kami mulai memproduksi roti setiap hari," jelas Enny yang juga bekerja di Bapas kota Malang dalam wawancara dengan wartawan jatimsatunews.online di dapur pembuatan Auna.
" Berawal dari dititipi beras merek Rosa, lalu ada penyumbang lain ikut memberi modal. Hingga terkini ada yang mengajari membuat roti sekaligus memberi alat pembuatan, maka kami mulai memproduksi roti setiap hari," jelas Enny yang juga bekerja di Bapas kota Malang dalam wawancara dengan wartawan jatimsatunews.online di dapur pembuatan Auna.
Dipatok bandrol Rp.3000 per biji roti Auna laris manis dinantikan pelanggan. Bersaing dengan roti sejenis di pasaran karena rasa, tekstur yang lebih unggul, Roti Auna tetap tak kalah pasar.
Citra dan Enny menunjukkan Roti Tawar fresh from the oven.
"Bahan yang kami gunakan berbeda memang, semua asli tanpa pengawet. Maksimal tahan Roti Auna bisa tahan 3-5 hari saja. Ini karena kami tidak menggunakan pengawet dalam pembuatannya. Lebih dari itu, tekstur roti sudah tidak lembut dan keras," ujar Citra, sarjana S1 TIK yang ikut fokus dalam mengembangkan Auna Cake and Bakery.
"Kecuali ada pesanan, roti yang kami buat jumlahnya tetap setiap hari. Sekitar 70 biji saja. Kami titipkan ke 7 titik dengan jumlah titip 10 biji per tempat. Tidak banyak supaya selalu habis. Kedepan saya harap Auna bisa lebih luas lagi. Dan yang dijual bisa lebih banyak lagi," imbuh Citra.
Hasilnya, roti Auna memang bisa terus berproduksi setiap hari. Semua yang dititipkan hampir tak pernah ada sisa.
" Untung banyak atau sedikit Insyaallah tetap kami syukuri. Kami berusaha untuk tetap konsisten. Dan fokus mengembangkan Auna lebih baik lagi. Berkah pokoknya Alhamdulillah," tambah Citra yang nama lengkapnya Citra Andriani marketing yang menutup wawancara diantara kesibukannya membantu membuat roti siang tadi.
Ans