Penyelenggaraan Bimbingan Teknis yang dilaksanakan di kedai kopi Kembang Randu Karangjati itu diakui panitia tanpa support dana. Sehingga terlihat peserta bimtek membawa sendiri konsumsi atau makanan dan minumannya. Dari peserta untuk peserta sendiri.
20 peserta dari kecamatan Tosari, Winongan, Beji dan Purwosari hadir. Mereka berasal dari berbagai unsur dan elemen masyrakat Kabupaten Pasuruan.
Tentang hal ini nara sumber utama Suroro, yang biasa dipanggil Topan memang tidak disupport oleh dinas terkait yang dalam hal ini adalah dinas sosial sebagai pembina dengan alasan anggaran tak tersedia.
" Untuk acara ini kami sudah menghadap, ijin untuk menggelar acara tersebut, dinas sosial mempersilahkan tetapi memberi tahu bahwa tidak ada anggaran imbas refokusing," jelas Topan.
Meski demikian Topan dalam sambutan mengajak peserta tetap semangat mengikuti acara sampai selesai.
"Kami harap acara ini bisa diikuti sampai selesai, tetap antusias karena kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi anggota Tagana," jelas Topan di hadapan peserta.
Sebagai relawan Tagana yang baru, peserta terlihat cukup antusias mengikuti pemaparan materi demi materi. Salah satu materi yang disampaikan adalah kedudukan Tagana, Tanggap Bencana. Yakni sebagai relawan bencana nasional yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Sosial melalui Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam.
" Tagana merupakan relawan penanggulangan bencana nasional, memiliki peran penting saat terjadi bencana. Melalui Bimbingan teknis ini Forum Koordinasi tagana kabupaten berharap dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi anggota tagana khususnya di kabupaten pasuruan," papar Abdullah, narasumber selain Suroso.
Acara yang mengusung tema Bimbingan Teknis Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat berlangsung sukses dari pagi dibuka hingga sore selesai.
Anik, berkacamata
Untuk makan dan minum peserta, mereka membeli sendiri.
Makanan yang dibawa Anik dibagikan ke seluruh peserta
Juga ada sumbangan salah seorang peserta bernama Anik Rahmawati. Peserta asal Pandaan yang membawa makanan dari rumah.
" Untuk tempat kami dipinjami pemilik kedai, karena salah satu anggota peserta tagana ada yang bekerja di kedai ini juga," terang Abdullah.
Berharap kondisi membaik, Abdullah menyampaikan harapan agar acara serupa ini untuk gelaran ke depan mendapat suport penuh dari Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan.
"Semoga ke depan kami sudah bisa mendapat suntikan dukungan baik moril maupun materiil agar acara terselenggara tanpa merepotkan peserta. Disamping itu, bisa fokus memberikan materi tanpa pusing memikirkan bagaimana penyelenggaraan tanpa biaya," jelas Abdullah menutup wawancara.
Ans