Pemandangan tak biasa tersaji di hadapan warga dusun Wonoayu Desa Gempol Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan Selasa sore 16/10/2021.
MZ, Menimbang Sampah
Seorang sekretaris komisi 3 DPRD Pasuruan datang berkunjung ke dusun Wonoayu. Menimbang sampah para emak yang berkumpul di halaman rumah bu RW sore itu.
Seorang sekretaris komisi 3 DPRD Pasuruan datang berkunjung ke dusun Wonoayu. Menimbang sampah para emak yang berkumpul di halaman rumah bu RW sore itu.
Merupakan aksi pertama dari soaialisasi sekaligus aksi bank Sampah yang baru dibentuk dusun Wonoayu RW 8. Berlangsung bersamaan dengan pertemuan PKK RW yang diadakan rutin tiap sebulan sekali.
Mendapat Door Prize
Kehebohan berlangsung begitu MZ, inisial Muhammad Zaini menyebut akan memberi door prize kepada 10 penimbang sampah terbanyak. Seketika banyak yang pulang mengambil sampah - sampah di rumah. Menimbang di lokasi pertemuan yang dilayani sendiri oleh MZ, dibantu I'in, petugas pencatat timbangan.
"Saya ingin ibu-ibu menabung sampahnya yang selama ini terbuang agar bisa menghasilkan uang. Bisa beli daster lebih baik ketika hari raya dari uang sampah," cetus MZ disambut riuh rendah tawa peserta ketika memberi sambutan.
Acara lain dari kedatangan MZ adalah memberikan bantuan printer kepada TPQ Roudhotul Sholihin, yang lokasinya berada tepat di depan rumah Bu RW Latifah, masjid Darussalam.
Pembagian door prize menjadi acara yang paling menghebohkan. 10 orang nasabah dipanggil bergantian menerima door prize, membuka isi menjadi keriuhan tersendiri. Diserahkan oleh Muhammad Zaini, tepuk tangan mengiringi tiap nasabah teepilih maju.
Pot dari pampers
Praktek membuat pot dari pampers oleh relawan Anis menjadi penutup acara. Membuat emak-emak terpana sekaligus terpana. Penjelasan Anis untuk memanfaatkan bukan hanya pampers akan tetapi segala macam limbah kain terbuang seperti handuk, serbet maupun "pedalaman."
Praktek membuat pot dari pampers oleh relawan Anis menjadi penutup acara. Membuat emak-emak terpana sekaligus terpana. Penjelasan Anis untuk memanfaatkan bukan hanya pampers akan tetapi segala macam limbah kain terbuang seperti handuk, serbet maupun "pedalaman."
"Untuk pampers, kulit luarnya bisa dimanfaatkan sebagai pot dan gelnya bisa dijadikan pupuk. Tapi dibersihkan dulu biar gak bau," cetus Anis sambil membuka pampers, memisahkan bagian gel dan kain. Mengaduk dengan semen untuk kulit luar mencetak menjadi pot.
"Bukan hanya pampers, buat juga dengan bahan limbah lain, misal serbet atau handuk bekas. Bahkan kalau perlu pedalaman," lanjut Anis disambut riuh rendah peserta.
Kunjungan ke pabrik matras bu RW menjadi akhir kunjungan MZ. Takjub pula dengan usaha yang dimiliki suami bu RW Untung.
"Semoga makin berkembang sehingga bisa menyerap tenaga kerja yang banyak," harap Zaini saat dimintai tanggapan atas usaha bu RW.
Disambut meriah pula oleh tena kerja di pabrik tersebut, MZ pulang jelang senja datang. Foto-foto bersama warga setempat memungkasi seluruh rangkaian acara, mengantar MZ pulang.
Ans