Pasang iklan disini

 

Ratapan Pandemi Merdeka

Anis Hidayatie
13 Agustus 2021 | 08.13 WIB Last Updated 2021-12-05T00:15:37Z
Bila nyeri hebat begitu mendera,
Sekejap pun tak memberi jeda
Bila hidung tersekat kasa
Bila mata tersekat kaca
Dikucilkan!
Mengucilkan!
Dengan jarak tak pernah tahu ukuran
Kita bisa apa?

Hanya satu kata
Hanya satu harap
Hanya satu pinta 
Merdeka!

Entah dari apa?
Entah dari siapa?
Entah kapan berakhirnya?

Satu persatu hati kosong mulai berkata
Satu persatu mata memberi tanda
Isyarat tanpa makna
Dan bunga layu 
Kelopaknya jatuh ke tanah
Tanpa hujan air mata
Mengapa?
Air mata mereka telah kering
Oleh suara dengung ambulans
Suara pengumuman di masjid dan surau
Inna lillahi wa inna ilai rojiun
Telah berpulang ke rahmatullah saudara kita
Pulan bin pulan
Pulanah bin pulanah
Di pagi yang menggetarkan hati
Tengah hari saat diri masih asyik meratapi

Inikah merdeka yang kita pinta
Tidak!
Bukan merdeka seperti ini yng kita inginkan

Dan nyeri masih saja membelenggu 
Hingga mulut lelah
Lalu membisu

Tanah Bumbu/ Ngroto
Ropingi feat Anis
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ratapan Pandemi Merdeka

Trending Now