PASURUAN I JATIMSATUNEWS.ONLINE:
Rabu 18/8/2021 menjadi hari menyenangkan bagi pendidik dan peserta didik usia sekolah. Pertama kali boleh tatap muka setelah sekian lama online mengiringi kebijakan PPKM Darurat 3 Juli 3021 lalu.
Kabupaten Pasuruan berstatus level 3 sekarang. Artinya untuk sekolah sudah mulai diaktifkan. Masuk tatap muka, melakukan pembelajaran di sekolah. Tentu harus dengan protokoler ketat. Bermasker dan jaga jarak.
Pembelajaran tatap muka dilaksanakan mulai jenjang jenjang Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Pertama.
Di Kabupaten Pasuruan, total ada 2187 sekolah mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang sudah mulai menggelar PTM. Dengan rincian 1312 PAUD (TK, Kelompok Bermain dan sejenisnya), 717 SD (Sekolah Dasar) dan 158 SMP.
Dilansir dari pasuruankab.go.id, untuk memastikan jalannya PTM betul-betul sesuai kebijakan dari pusat melansir tulisan bahwa Dispendik bersama Satgas Penanganan Covid-19 melakukan monitoring ke sejumlah sekolah secara acak. Terutama bagaimana penerapan protokol kesehatan selama di sekolah.
"Sekolah tersebut harus sudah siap dengan protokol kesehatan. Ini sesuai SKB empat menteri. Sehingga kami melakukan monitoring," kata Ninuk di sela-sela kesibukannya, Kamis (19/08/2021).
Menurut Ninuk, sekolah tatap muka pasca PPKM darurat ini bersifat terbatas. Artinya, pembelajaran tatap muka dilakukan secara bergantian. Kemudian jam pelajaran hanya dibatasi 30 menit setiap mata pelajaran. Aturan tersebut merujuk instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 36 tahun 2021 dengan ketentuan untuk SD dan SMP hanya 50 persen dari jumlah siswa yang berangkat. Kemudian jam pelajaran hanya 30 menit.
"Bahkan untuk PAUD hanya 5 anak saja. Kalau SD sampai SMP, kapasitas kelas harus 50% dari total jumlah siswanya," terangnya.
Lebih lanjut Ninuk menjelaskan, salah satu persyaratan dimulainya kembali PTM adalah persetujuan wali murid. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menyebar angket.
Dalam angket itu, hampir semuanya setuju dengan pembelajaran tatap muka.
"Pelaksanaan PTM merupakan hasil dari angket orang tua siswa, semuanya setuju untuk PTM karena sudah lama sekali para orang tua ini tak tahan dengan pembelajaran online," ungkap Ninuk.
Zain