BLITAR | JATIMSATUNEWS.ONLINE: Kopi masih menjadi primadona dalam komoditas perkebunan di Indonesia. Bahkan Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kopi terbesar di kawasan ASEAN. Memanfaatkan potensi yang ada, itulah yang dilakukan oleh Mbak Tutik, perempuan asal Blitar dalam memulai bisnis kopi.
Dengan 40 UMKM di Kampung Coklat yg diadakan oleh DINKOP Kab Blitar awal bulan Juni
Awal merintis hingga berkembang seperti saat ini, tak lepas dari kemampuan Mbak Tutik membaca selera pasar.
"Berawal dari teman-teman yang main ke rumah dan merasakan kopi kami, dilanjut request untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Dan akhirnya kita share via sosial media. Alhamdulillah disambut baik dan banyak yang order." Ungkap Mbak Tutik.
Jenis produk yang dihasilkan antara lain Kopi Jahe Bubuk (KOPJA), Kopi Robusta, dan Jahe Instan (JANTAN). Tak perlu khawatir, produk-produk tersebut sudah mengantongi izin resmi berupa NIB dan PIRT, dan tentunya juga halal.
Keunggulan produk tersebut yaitu digoreng secara tradisional yang menghasilkan aroma khas, 100% kopi murni alami, mempunyai tekstur yang halus, mempunyai rasa pahit yang khas, dan masih banyak lagi.
Terkait pemasaran, dilakukan secara offline maupun online. Pemasaran offline ia titipkan pada beberapa gerai seperti Kampung Coklat, Wisata Udeg Jenang, Toko Oleh-oleh, Blitar Park dan tempat lainnya. Disamping itu ia juga gencar memasarkan produknya melalui grup WA, grup UMKM, instagram (RENNO_KOPEE), dan facebook (renno kopee).
Mengembangkan bisnis terus ia lakukan, salah satunya dengan mengikuti pelatihan ADI EKSPOR (Audisi dan Inkubasi Ekspor) 2021 Kabupaten Blitar. Tentunya upaya-upaya lainnya juga tengah ia lakukan untuk memajukan bisnisnya.
"Ingin menjadikan Kopi Blitar sebagai salah satu Kopi Nusantara yang MENDUNIA alias masuk pasar dunia." Menjadi salah satu harapan Mbak Tutik, menutup wawancara kali ini. 02/08/2021
Afifatul Khoirunnisak