Kebajikan itu memberi apa yang kita sukai.
Berderma kepada orang fakir dan miskin waktu pandemi.
Sisihkan sebagian harta yang sudah kita miliki.
Apalagi yang sudah dapat tunjangan selain dapat gaji.
Meski seperti sederhana namun itulah ukuran dan nilai pribadi.
Apalagi jika ini seruan melalui institusi UIN Maliki.
Dengan penuh peduli bahkan ikhlas karena ilahi.
Gerakan Qurban sepertinya biasa-biasa saja.
Padahal inilah salah satu cara pengabdian lewat lembaga.
Pusat pengabdian masyarakat, Ma'had dan tidak lupa Elzawa.
Bekerja sama agar bisa mengelola qurban dan dibagikan ke desa-desa.
Terutama bagi mereka yang kelaparan terdampak pandemi ya.....
Perguruan tinggi negeri seperti UIN Maliki.
Jangan diam apalagi hanya melihat sana sini.
Justru harus menjadi pelopor untuk mengabdi tanpa henti.
Peras otak dan hati biar banyak punya kreasi.
Biar lembaga ini bisa dikenali semua kalayak apalagi di masa pandemi.
Kita harus belajar punya rasa peduli sebelum mati dan di kubur sendiri.
Harta yang kita kumpulkan justru akan menjadi hambatan pribadi.
Ditanya malaikat mungkar nangkir kita hanya gigit jari.
Bagaimana bisa besar lembaga ini.
Jika kita tak biasa berkontribusi dengan berikan untuk mengabdi.
Bukankah kita dapat kesejahteraan dari sini.
Ayo berqurban mumpung masih hidup di bumi.
Dengan berqurban insya Allah kita akan dekat dengan ilahi rabi.
Semoga qurban kita diterima dan justru mendapat anugerah sangat tinggi.
Malang, 3 Juli 2021
'Abd Al Haris Al Muhasibiy