MALANG I JATIMSATUNEWS.ONLINE: In Memoriam Djoko Wahyudi, Karyawan RSSA, Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Dia dipanggil yang Maha Kuasa 2 hari lalu, tepatnya 1 Juli 2021.
Bukan hanya keluarganya yang kehilangan, kawan kerabat juga terkhusus sahabat dari PDDI, Perhimpunan Donor Darah Indonesia kota Malang merasakan.
Pengurus PDDI kota Malang 2021-2026 dia menempati pos Bidang Medis, sebagai pendonor telah 100 x dia menyimbangkan darahnya, untuk kemanusiaan.
Menutup mata pada pukul 15.15. WIB, Kisah duka berpulangnya Pak Djoko, begitu biasa dipanggil menyeruak. Sebagai relawan aktif pendonor darah Pak Djoko meninggal sebelum mendapat sumbangan donor darah.
Terindikasi Covid-19, harusnya beliau mendapatkan plasma konvaselen.Yakni terapi menggunakan darah dari orang yang telah sembuh dari suatu penyakit, dalam hal ini Covid-19, untuk membantu orang lain pulih.
Sudah mendapatkan plasma itu sebetulnya, namun takdir berkata lain.
"Belum sempat ditranfusikan, panggilan sang Khaliq mendahului," tutur Sugeng Prasojo, Pengurus harian PDDI Kota Malang dalam wawancara Sabtu, 3/7/2021.
Tentang hal ini Sugeng mengungkapkan kedukaanya yang mendalam.
"Sedih rasanya kehilangan salah satu pahlawan Indonesia, menjadi pelajaran bagi kita semua untuk cepat tanggap melayani kasus kebutuhan darah seperti ini. Apalagi beliau adalah relawan teladan. Darahnya mengalir, menyelamatkan banyak orang. Tetapi ketika dia membutuhkan, tak tertolong sebab lambatnya plasma datang," lanjut Sugeng dengan suara bergetar, terisak menahan butir air mata keluar.
"Semoga ini tak terjadi lagi," harap Sugeng Prasodjo yang telah mendonorkan darahnya 125 x dan rutin cuci darah sejak 2019 hingga kini.
Anis Hidayatie