.png)
Abd Al Haris Al Muhasibiy
Tersadar tak terhingga penuh asa.
Berbagai sudut beri nilai kepada hamba.
Buku Gagasan, Kisah, Perjuangan dan Inspirasi juga.
Disusun oleh dua generasi muda, Athaillah dan J. Nabiel Aha Putra.
Para Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wadek, Kaprodi, dan lainya.
Para kiyai, para tokoh bahkan Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah.
Mereka menilai dengan kesan yang berbeda-beda.
Mulai yang sangat kritis sampai yang biasa-biasa saja.
Menjadikan bisa berkaca pada diri yang sebenarnya.
Sungguh penghargaan yang sangat tinggi.
Para sejawat sempat menulis dan menilai.
Dengan gaya yang sangat beda dan sangat variasi.
Sebagian menulis lebih pada apresiasi dan memuji-muji.
Sebagian yang lain justru sempat mengkritisi.
Semua menggambarkan betapa para penulis itu teman sejati.
Merasa perlu memberi kenangan pada teman yang sangat dicintai.
Itulah orang-orang yang tulus sudah hilang rasa hasud dan dengki.
Senang melihat orang mendapat anugerah ilahi.
Bukan Senang Melihat Orang Sengsara apa lagi.
Dengan puisi ini aku ucapkan terimakasih.
Karena tidak semua orang punya jiwa dan hati.
Bahkan sulit sekali bisa sedikit memberi.
Maunya sih selalu mintak dan bahkan selalu diberi.
Bukan hanya sekedar cukup ini tapi mintak sampai mati.
Apalagi di masa pandemi covid 19 yang belum selesai.
Mari kita buktikan saja, siapa yang banyak memberi.
Pasti banyak rezeki bahkan kata teman-teman banyak....TRI.
Meski infak kata pasti Allah akan memberi dan mengganti.
Menjadikan para penulis bisa jadi bejo sepanjang hari.
Makanya jangan jadi pendengki cepat tua dan segera mati.
Terimakasih para sejawat telah berkontribusi.
Menulis kata dan kalimat penuh apresiasi.
Semoga Allah membalas dengan balasan yang lebih tinggi.
Insya Allah selalu sehat dan selalu dijaga serta dilindungi.
Dari cobaan dan musibah yang bertubi-bertubi.
Maafkan jika salah mengerti dan salah menilai.
Malang, 5 Juli 2021
'Abd Al Haris Al Muhasibiy
