Warga setempat yang diwakili Ketua RW, Sukardi, menerima tali asih dari Polsek Pesantren, Kota Kediri
KEDIRI I JATIMSATUNEWS.ONLINE:
Perkembangan teknologi yang begitu pesat tak selamanya memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama generasi muda. Dalam hal ini, peranan lembaga terkait dan aparatur desa memiliki andil yang cukup potensial.
Mengetahui kenyataan tersebut, Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kota Kediri 3 mengadakan kegiatan berupa “Sosialisasi Waspada Berita Hoax” pada warga desa di Balai RW Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri pada Ahad (6/6/2021).
Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Pesantren, Widiantoro, S.Sos., M.Si., yang juga didampingi oleh Sekretaris Kecamatan dan Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Pesantren, Kediri.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan mahasiswa KKN ini, sebagai bukti kepedulian mahasiswa terhadap lingkungannya," ujarnya dalam sambutan pengarahan yang diberikan.
Pada kesempatan itu, dia juga memberikan apresiasi kepada Universitas Negeri Surabaya yang membuat terobosan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar di tengah pandemi yang saat ini sedang melanda.
Program KKN di wilayah sekitar tempat tinggal mahasiswa adalah program yang sangat positif karena memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkontribusi positif memikirkan permasalahan dan memberikan solusi nyata, contohnya seputar penangkalan berita hoax tersebut.
“Jalinan kerjasama yang dijalin dengan Polri dalam kegiatan ini adalah terobosan yang bagus dari mahasiswa KKN” imbuh pria alumnus STPDN tersebut.
Bertindak sebagai pemateri dalam agenda tersebut adalah Kanit Binmas Polsek Pesantren, AKP Mulat Mudjoko. “Ini kali pertama kami diundang dan bersinergi dengan mahasiswa KKN. Kami bangga, karena Polri memang bermitra dengan mahasiswa dan masyarakat dalam menjaga kestabilan kondisi negeri," ungkap pria yang belasan tahun berdinas di Papua itu.
Dalam paparannya dia memberikan pesan kepada masyarakat agar tidak mudah menerima berita hoax yang beredar di media sosial, apalagi menyebarkannya.
“Jangan mudah menyampaikan berita yang sifatnya menimbulkan keresahan di masyarakat," pesannya.
Pada kesempatan itu, pihak Polres juga memberikan tambahan peringatan kepada masyarakat tentang kewaspadaan gerakan radikalisme.
AKP Mulat Mudjoko memaparkan pengertian radikalisme, ciri-ciri radikalisme, serta hubungan radikalisme dengan berita hoax.
Masyarakat perlu waspada jika ada kelompok yang bertindak intoleran (membenarkan keyakinan dirinya sendiri) atau bertindak kekerasan dengan mengatasnamakan agama.
Menurutnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar oleh kelompok manapun dan dengan dalih apapun.
AKP Mulad Mujdoko dari saat memberikan materi pada masyarakat (dok: Anggy)
Selain memberikan pengarahan AKP Mulat Mudjoko juga memberikan kenang-kenangan berupa sejumlah sajadah kepada tamu undangan yang mana ini termasuk salah satu program kerja rutinan yang dilakukan oleh Polsek Pesantren.
Kegiatan sosialisasi tentang waspada berita hoax dan radikalisme ini dihadiri oleh Kelompok Mahasiswa KKN UNESA Kota Kediri 3, perwakilan warga lingkungan Cakarwesi, dan aparat setempat dengan penerapan protokol kesehatan yang cukup ketat.
Lebih lanjut, Sekretaris Kecamatan juga memberikan apresiasi kepada para mahasiswa KKN, “Kegiatan ini bagus, karena bisa mengedukasi warga untuk bisa lebih bijak dalam memilah-milah sikap kita di masyarakat,” ujar Heri yang juga menghadiri kegiatan ini.
Pada kesempatan yang sama, Mukhzamilah, selaku DPL KKN UNESA Kota Kediri 3 mengungkapkan kebanggaannya terhadap para mahasiswa yang telah melaksanakan program kerja KKN dengan baik dan mampu menjalin sinergi dengan masyarakat.
Dia mengapresiasi KKN Tematik program kemanusiaan yang telah direncanakan dan dikerjakan dengan maksimal oleh mahasiswa di tengah padatnya waktu perkuliahan program Kampus Mengajar. (ila)