Banner Iklan

Pasang Udeng dan Gegeni, Tradisi Khas Tengger Desa Podokoyo Yang Berlaku Hingga Kini

Anis Hidayatie
05 Desember 2021 | 06.28 WIB Last Updated 2021-12-04T23:28:14Z



PASURUAN I JATIMSATUNEWS.ONLINE: 
Usai senja, rombongan  tamu yang terdiri atas 10 influencer media sosial pimpinan Zaini, mantan Cak Pasuruan dan anggota komisi 3 DPRD Kabupaten Pasuruan datang ke Desa Podokoyo Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan, Sabtu 26/6/2021.

Disambut pemasangan udeng berbentuk segitiga yang dipasangkan langsung oleh Pengurus Pokdarwis, Kelompok Sadar Wisata kepada 2 orang lelaki. Muhammad Zaini dan Umar.

Perjalanan dilanjutkan ke area penyambutan lain. Di gazebo bibir jurang dengan pemandangan menawan bawah desa Podokoyo. Keelokan pendar cahaya menyuarakan eksotis rupa.

Telling story disajikan pokdarwis, Supri, Wawan dan Yayan. Menceritakan filosofi udeng segitiga, makanan khas, kisah tengger hingga kebiasaan toleransi beragama warga setempat. 

Ada hari Raya adat bernama Karo yang menyatukan kebersamaan. Saling kunjung antar warga, meskipun beda agama. Dengan aneka menu yang menjadi hiasan meja.

Bermalam di homestay desa Podokoyo yang berjumlah sekitar 22 rumah, pengunjung bebas memilih sesuai kebutuhan. Mulai dari harga 300 ribu, 1 kamar tidur dan kamar mandi hingga 1 juta untuk tambahan jumlah kamar, fasilitas TV dan air hangat.

Dingin malam desa Podokoyo, cukup membuat istirahat di kamar tidur lelap
 Atau yang ingin melewatkan malam bermandi bulan dan purnama bisa dilakukan sambil minum kopi.
"Mengesankan, Desa ini layak menjadi destinasi mereka yang ingin eksplore menikmati sisi lain pegunungan. Dari area gunung Bromo yang terkenal," cetus Muhammad Zaini tentang kesannya menikmati desa Podokoyo pertama kali.

Anis Hidayatie

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pasang Udeng dan Gegeni, Tradisi Khas Tengger Desa Podokoyo Yang Berlaku Hingga Kini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now