PASURUAN I JATIMSATUNEWS. ONLINE: Perawakannya kurus tinggi, rambut cepak lurus rapi, rajin menjajakan gorengan ke berbagai sudut keramaian kota Pasuruan.
Saat Ramadan seperti sekarang ini dia menjajakan dagangan tiap sore hari. Beberapa tempat dia datangi, restauran, warung, kafe, alun-alun. Terkadang juga ke rumah pelanggan yang pesan barang.
Panggilannya Udin, Risol mayo, lumpia, tahu isi pentol adalah diantara dagangannya. Dijual perpaket Rp. 10.000 dengan ukuran besar dan isi 6 buah. Cukup mengenyangkan bila dihabiskan sendiri saja.
Mohammad Zuber Samsudin, bertemu dia saat menjajakan gorengan di rumah makan Ayam Goreng Nelongso Kota Pasuruan. Sendiri, dia datangi meja pembeli satu persatu.
"Silahkan gorengannya mbak mas, masih hangat. Sepuluh Ribu saja satu pak," tawar Udin pada calon pembeli.
Kegiatan menjual gorengan itu dilakoni bertahun-tahun sembari menyelesaikan study sebagai mahasiswa.
Terkini, menurut pengakuannya sedang menanti ijazah S2 dari Universitas Hassanuddin Makassar.
"S1 saya lewatkan di UNIBRAW melalui jalur Bidikmisi, S2 saya tempuh di unhas, tinggal wisuda. Saya jualan gorengan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari," tutur Udin.
Saat ini dia sedang berjuang mendapatkan ijazah S2nya. Meskipun pernah di DO karena tidak mampu membayar.
"Saya mendapatkan beasiswa sebetulnya tapi baru bisa cair sesudah ada bukti pembayaran. Saat itu jangankan untuk membayar, untuk hidup saja susah. Karena tak mampu membayar tepat waktu itulah akhirnya saya di DO," kisahnya
Bolak balik Jakarta, Makassar Pasuruan dengan biaya donasi dari orang-orang yang empati. Sudah ada titik terang. Berharap Ijazah bisa keluar. Udin yang ayahnya tukang sapu jalan dengan ibu sakit-sakitan dan bersaudara 8 orang itu tetap berjualan untuk menyambung kehidupan.
Kontributor : Muslikh