Seketika peserta berhambur keluar, tepat usai menyanyikan mars PKK dalam posisi diminta duduk kembali oleh MC Berti.
Lebih dari 2 menit bangunan bergoyang. Peserta baru kembali sesudah keadaan tenang dan tak terlihat benda apapun bergerak di rumah tersebut.
Tentang hal ini Alfiyah, istri Sekdes, ketua Tim Penggerak PKK desa Ngroto mengatakan bahwa peserta masih perlu memahami mitigasi bencana agar tidak menjadi korban.
Ketua TP PKK Desa Ngroto Alfiya dan pengurus Gemi Susiana
"Tadi saya melihat ada yang bertahan di dalam gedung, tidak segera pergi, bahkan ada yang sujud pula. Kalau ada gempa segera amankan diri ke tempat lapang, jauhi bangunan," tutur Alfiyah usai peserta kembali lagi ke lokasi untuk melanjutkan acara.
"Tadi saya melihat ada yang bertahan di dalam gedung, tidak segera pergi, bahkan ada yang sujud pula. Kalau ada gempa segera amankan diri ke tempat lapang, jauhi bangunan," tutur Alfiyah usai peserta kembali lagi ke lokasi untuk melanjutkan acara.
Acara berlanjut dengan sosialisasi Bank Sampah untuk segera dilaksanakan di desa Ngroto. Dilanjutkan demo memanfaatkan pampers bekas menjadi pot dan media tanam oleh relawan warga Ngroto Anis Hidayatie.
Diikuti oleh seluruh pengurus Dasa Wisma Desa Ngroto, acara berlangsung padat pembahasan. Antara lain, pengumuman juara RPL yang diraih RT 22, persiapan ramadhan dan ada pula demo memasak sehat oleh salah satu peserta.
Pemberian PR, pekerjaan rumah juga diberikan pada peserta. Yakni tiap peserta diminta membuat ecobrick, kerajinan botol plastik berisi potongan sampah bungkus sisa permen, shampo dan sejenisnya untuk dikumpulkan pada pertemuan 1 bulan mendatang.
Akan diadakan pelatihan membuat ecobrick menjadi meja, kursi atau pemanis taman untuk pertemuan Dasa Wisma yang direncanakan dilaksanakan sesudah lebaran bulan Mei 2021 yang akan datang.
Anis Hidayatie