Kalau karena tidak memenuhi syarat utama seperti berat badan, tensi, atau Haemoglobin, orang donor darah ditolak masih bisa dimaklumi. Akan tetapi yang terjadi di desa Ngabab pada malam ini, Rabu 28/4/2021 sungguh membuat banyak orang, terutama petugas terkesima.
Banyak pendonor datang dan ditolak. Mereka sampai dilarang untuk ikut donor. Yang demikian ini rerata adalah mereka yang kembali hadir menyumbangkan darahnya meski baru 1 bulan dia donor. Ini yang menjadi alasan utama penolakan.
Waktu Adang Daradjatun datang 21 Maret 2021
21 Maret 2021 tepatnya acara donor darah pernah diadakan di desa Ngabab, mencapai pendaftar lebih dari 210 orang, banyak yang tidak terlayani sehingga diadakan lagi donor darah lanjutan malam ini, Rabu 28/4/2021.
"Kami tolak yang datang kembali, karena minimal 1 bulan setengah lah seseorang boleh kembali mendonorkan darahnya," jelas Eni Yulistyorini petugas PDDI, Perhimpunan Donor Darah Indonesia.
Antusias terlihat pada masyarakat Ngabab, donor bukan hal baru, seperti sudah kebiasaan, setiap ada kegiatan donor darah, warga berbondong - bondong datang.
"Saya datang rutin, tiap ada donor pasti saya ikut, makanya saya datang malam ini, dengan keinginan bisa donor, " tutur Uswatun, guru TK yang datang malam itu.
"Warga desa Ngabab ini memang sudah terbiasa donor, setiap saya memberi pengumuman akan ada kegiatan donor darah warga langsung antusias, menyiapkan waktu untuk datang," terang Bidan desa Yuliana, yang sudah menjadi penggerak kegiatan donor darah selama 15 tahun.
"Saya ditolak karena baru ikut donor darah waktu Pak Adang Daradjatun, ketua PDDI pusat datang pada 21 Maret lalu. Ya sudah gak papa, kalau ada lagi saya akan datang, " aku seorang lelaki yang ditolak petugas.
Anang (hijau) melakukan tes HB
Dilaksanakan sejak pukul 18.00 dan rencana berakhir pukul 21.00 malam di meja pendaftaran selain yang ditolak karena baru donor tercatat 88 orang.
Dilaksanakan sejak pukul 18.00 dan rencana berakhir pukul 21.00 malam di meja pendaftaran selain yang ditolak karena baru donor tercatat 88 orang.
Ramadan, tak menyurutkan antusias masyarakat Ngabab untuk berbagi darah. "Tidak ada pengaruhnya kok, tubuh saya tetap fit meski siang puasa dan malam donor darah, " aku Suwarlik yang sudah lebih 13 kali melakukan donor darah.
Sampai hampir pukul 21.00 pendaftar terus datang, menunjukkan betapa masyarakat Ngabab memang telah akrab dengan kegiatan donor darah ini.
Anis Hidayatie