.png)
Temantene, limang perkara, netepi
Mlumaha, murepa
Modota, mlebu, metu siwi
Pangertene kawruhana
Bait tembang diatas merupakan salah satu tembang gubahan dalam bentuk tembang Macopat. Jenisnya Maskumambang Nata Kusuman Laras Pelog Pathet Barang. Bait tersebut seringkali saya bawakan pada saat memberikan "Ular-ular" atau nasihat dalam resepsi "Walimatul Urusy" atau ceramah temu mempelai nikah. Dalam istilah Jawa sering diistilahkan "Sabdatama Temu Manten". Bait tersebut berisi resep sederhana tentang cara membina keluarga yang bahagia.
Bait tembang diatas diberi nama "Em Limo". Em maksudnya huruf "M" dan Limo maksudnya adalah angka "5". Artinya ada 5 kata yang diawali dengan huruf "M". Maksud dari judul bait tersebut adalah salah satu resep sederhana membina rumah tangga bahagia yaitu menerapkan lima kata yang diawali dengan huruf "M". Adapun kelima kata tersebut adalah Mlumah, Murep, Modot, Mlebu dan Metu.
Lima kata berawalan huruf M tersebut adalah "Tembung Jawa" atau kata dalam bahasa Jawa. Ungkapan Em Limo ini merupakan rumus sederhana warisan dari para leluhur Jawa dalam memberikan nasihat kepada mempelai berdua. Kelima ungkapan itu merupakan simbul sikap yang sebaiknya dijalani oleh mempelai.
Dalam tradisi Jawa, seringkali segala sesuatu diwujudkan dalam bentuk simbol sederhana. Dengan simbol itu harapannya maksud yang terkandung didalamnya bisa dengan mudah dipahami. Termasuk dalam hal perkawinan. Banyak hal yang diwujudkan dalam bentuk simbol. Diantaranya, dalam memberikan nasihat kepada mempelai, agar nasihat itu mudah dipahami, diingat dan diamalkan, leluhur Jawa memberikan nasihat berupa pitutur Em Limo. Dengan menerapkan kelima sikap tersebut diharapkan kebahagiaan rumah tangga akan tercapai.
Apa arti dan maksud lima simbol Em Limo sebagai salah satu resep, bukan satu-satunya, membina keluarga bahagia tersebut? Insyaallah akan dibahas pada tulisan berikutnya.
Oleh Ki Purbo
Like ustazd👍
BalasHapus