Dwining Handayani (Hijab krem) didampingi kasung (pink) dan istri Kades (abu-abu) di taman KRPL warga.
Kompak, itu kata kunci yang disepakati Kasun dan istri Kades setempat.
"Warga di sini kompak, mereka tak kenal lelah untuk melakukan kerja bakti bahkan pada waktu malam hari. Mengingat siang tidak mempunyai kesempatan karena pekerjaan. Ini yang menjadi poin utama penilaian," Jelas Dwining, istri camat Purwosari.
"Warga antusias menanam dengan bibit yang diberikan Kades, lalu terus melakukan perawatan hingga terlihat asri seperti sekarang ini,"terang Yati tentang awal mula kampung itu menjadi hijau.
"Ya, betul kami selalu memberikan bibit tanaman sayur sebanyak yang dimaui warga, khusus dusun Pager Wetan mereka serius menanam dan swadaya membentuk kampung ini menjadi hijau dan asri."
Efendi (topi krem) menerima kunjungan di rumahnya.
"Kami ingin lingkungan yang segar dan hijau, pelipur warga saat pandemi Covid yang lama ini. Hingga tidak hanya menghijaukan kampung, kami juga mengadakan kegiatan senam, menari, melukis, membaca dan memberi lahan bermain bagi anak-anak," cetus Efendi tokoh masyarakat setempat.
Sesudah predikat juara disandang, warga bukannya selebrasi malah melakukan kegiatan yang membuat dusunnya makin menarik dikunjungi.
Supri
"Saya membuat kolam ikan nila, buat hobi saja awalnya, senang melihat ikan berenang. Kalau bisa dijual syukur kalau tidak bisa ya buat menghibur warga, melihat ikan itu asik," papar Supri, salah satu ketua RT yang baru membuat 2 kolam ikan Nila di rumahnya.
"Saya membuat kolam ikan nila, buat hobi saja awalnya, senang melihat ikan berenang. Kalau bisa dijual syukur kalau tidak bisa ya buat menghibur warga, melihat ikan itu asik," papar Supri, salah satu ketua RT yang baru membuat 2 kolam ikan Nila di rumahnya.
Anis Hisayatie